Padang – Pendidikan selalu menjadi pondasi utama dalam membangun peradaban suatu daerah. Hal ini ditegaskan oleh Relawan Sahabat Pengusaha Vasko yang mengapresiasi komitmen pasangan Mahyeldi-Vasko dalam program unggulan Gerak Cepat Sumbar Unggul Pendidikan. Pasangan Cagub dan Cawagub ini di apresiasi akan visi misinya mengenai ketersediaan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau merupakan kunci untuk memajukan masyarakat Sumatera Barat.
Sumatera Barat dikenal dengan sejarah panjangnya dalam dunia pendidikan, melahirkan tokoh-tokoh nasional seperti Agus Salim, Bagindo Aziz Chan, M. Yamin, dan Tan Malaka. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat saat ini untuk melanjutkan warisan ini dengan meningkatkan kualitas pendidikan yang ada.
Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Relawan Sahabat Pengusaha Vasko, Ade Surya Iskandar sebagai Sekretaris Umum mengungkapkan angka partisipasi sekolah di Sumatera Barat menunjukkan hasil yang menggembirakan. Untuk kelompok usia 7-12 tahun, angka partisipasinya mencapai 99,76%. Angka tersebut menurun sedikit di usia 13-15 tahun dengan 96,79% dan 84,33% untuk usia 16-18 tahun. Sementara itu, Angka Partisipasi Murni (APM) untuk pendidikan dasar (SD/Sederajat) tercatat sebesar 98,80%, SMP 78,86%, dan SMA 68,28%.
Meski demikian, ada perhatian khusus terkait penurunan jumlah murid, khususnya di tingkat SMA dan SMP, yang masing-masing mengalami penurunan sebesar 2,92% dan 2,28%. Hal ini memerlukan analisis lebih dalam mengenai penyebabnya, apakah terkait dengan faktor usia, kemampuan finansial orang tua, atau kebutuhan untuk berkontribusi secara ekonomi keluarga sejak dini.
Ditinjau dari aspek infrastruktur pendidikan Sumatera Barat, terjadi peningkatan yang positif pada tahun 2022/2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Indeks pembangunan infrastruktur pendidikan di Sumatera Barat menunjukkan peningkatan yang bervariasi: 2,61% untuk TK, 0,50% untuk SD, 1,27% untuk SMP, dan 1,18% untuk SMA. Hal ini menggambarkan komitmen pemerintah dalam menyediakan fasilitas pendidikan yang lebih baik bagi generasi muda.
Ade Surya Iskandar, Sekretaris Umum Relawan Sahabat Pengusaha Vasko, menjelaskan bahwa rasio murid dan guru di Sumatera Barat tergolong baik. Untuk SMA, rasio guru terhadap murid adalah 1:12, SMP 1:10, dan SD 1:12. Tentunya menurut Relawan Sahabat Pengusaha Vasko, semakin kecil rasio ini akan semakin baik kualitas pendidikan yang dapat diberikan.
Ade menekankan pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan agar sejalan dengan peta jalan pendidikan nasional.
“Peningkatan awareness dan sosialisasi yang lebih baik akan meningkatkan angka partisipasi siswa di semua jenjang pendidikan,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan bahwa hal ini memerlukan infrastruktur dan teknologi yang memadai, kebijakan yang tepat, pendanaan yang cukup, serta keterlibatan aktif masyarakat.
Pendidikan di Sumatera Barat juga mendapat pengakuan nasional, terlihat dari hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Berdasarkan data LTMPT, Sumatera Barat memiliki empat sekolah yang masuk dalam top 100 Indonesia dalam hal nilai UTBK pada tahun 2022. Sekolah-sekolah tersebut antara lain MAN Insan Cendekia Padang Pariaman, SMAN 1 Sumatera Barat, SMAN 1 Padang, dan SMAN 1 Padang Panjang. Ini menjadi kebanggaan tersendiri jika dibandingkan dengan provinsi lain di Sumatera.
Pencapaian ini cukup baik jika dibandingkan dengan Sumatera Selatan yang “hanya” memiliki 3 sekolah, Sumatera Utara 2 sekolah, Riau 1 sekolah, Kepulauan Riau 1 sekolah, dan Jambi 1 sekolah. Sedangkan untuk provinsi lainnya seperti Aceh, Lampung, dan Bengkulu tidak terdapat dalam top 100 nilai UTBK versi LTMPT.
Di sisi lain, tantangan yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia, termasuk Sumatera Barat, tidak bisa diabaikan. Pembentukan Karakter Siswa, Mengurangi Kesenjangan Gap Pendidikan antar Daerah, Pemerataan Sarana dan Prasarana Pendidikan di Daerah, serta keterbatasan dalam bidang teknologi dan informasi masih menjadi masalah yang perlu segera diatasi.
Belum lagi, semkain maraknya tawuran antara usia produktif sekolah yang terjadi di Sumatera Barat belakangan ini. Ini menjadi concern utama kami dan akan menghambat upaya kita bersama untuk meningkatkan pendidikan di Sumatera Barat. Apalagi perilaku tidak elok ini, dapat mempengaruhi anak-anak lainnya di phase pencarian jati diri mereka.
Dalam upaya mendukung visi dan misi Pemerintahan Mahyeldi-Vasko, Ade mencatat beberapa rencana action plan yang dapat diimplementasikan antara Relawan Sahabat Pengusaha Vasko dengan Pemerintah Mahyeldi-Vasko kedepannya.
Pertama, fokus untuk mencapai 100% angka partisipasi murni pendidikan wajar 12 tahun melalui kampanye kesadaran tentang pentingnya pendidikan bagi anak-anak. Kedua, kolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk merumuskan silabus pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan industri, terutama untuk sekolah-sekolah kejuruan (SMK). Terakhir, dibutuhkan kemitraan dalam menyediakan akses praktik lapangan kerja bagi siswa SMK untuk meningkatkan kompetensi mereka.
Ade juga merujuk pada contoh China, yang berhasil mengembangkan sektor pendidikan mereka melalui teori modernisasi dan teori modal manusia. Menurutnya, pendidikan harus dipandang sebagai investasi untuk sumber daya manusia. Ketika pendidikan berhasil dibangun, maka akan berdampak pada pengembangan sumber daya manusia yang akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi negara
Sumber Bahan Kajian :
1. Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sumatera Barat 2023, yang terbitkan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat
2. Renstra Tahun 2021-2026 Disdik Provinsi Sumatera Barat
3. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2023 Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
4. Badan Pusat Statistik, Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Maret 2023
