HALUAN.CO – Menjalin kedekatan emosional dengan anak sering kali sulit bagi orang tua yang bekerja penuh waktu. Padatnya jadwal kerja membuat anak lebih lengket pada pengasuh di rumah. Lalu bagaimana cara orang tua tetap membangun bonding dengan anak meski waktu terbatas?
Psikolog klinis keluarga, Pritta Tyas, menyebutkan membangun hubungan dekat dengan anak memang menantang, apalagi setelah pulang kerja dalam keadaan lelah. Meski begitu, ia menegaskan bahwa orang tua masih dapat menghadirkan momen interaksi bermakna lewat kegiatan sederhana.
“Pertama, tidak usah mengejar aktivitas bonding yang ideal, karena energinya pasti sudah habis pas pulang ke rumah. Jadi ya lakukan aja aktivitas atau interaksi sederhana bareng anak,” kata Pritta dalam konferensi pers Jakarta Family Walk di Jakarta Selatan, Kamis (26/6/2025).
Ia mencontohkan kegiatan sederhana saat rutinitas malam sebelum tidur, misalnya membersihkan wajah bersama, menyikat gigi, atau memberikan pijatan lembut sebelum anak tidur. Menurutnya, aktivitas ini akan terasa spesial jika dilakukan rutin.
Pritta juga menyarankan orang tua berperan langsung dalam kegiatan dasar anak seperti makan, mandi, dan tidur. Misalnya ayah menemani anak saat sarapan, ibu membantu memandikan anak, agar anak merasa diperhatikan.
“Kalau semisal orang tua tidak bisa mengambil bagian dalam aktivitas primer anak, ya bisa saja bantu nyiapin pakaian atau bantu anak memakai lotion,” kata dia.
Apabila anak sudah lebih erat dengan pengasuh, Pritta menekankan pentingnya orang tua mengambil peran penuh pada akhir pekan.
“Aktivitas primer anak, makan, mandi, dan tidur selama akhir pekan harus sama orang tua. Ini penting agar bonding dengan orang tua semakin kuat. Ingat, bonding itu akan berkaitan dengan emosional dan kognitif anak, jadi jangan sampai peran pengasuh lebih besar,” katanya.
Selain itu, ia juga mendorong orang tua untuk memberi kesempatan anak bermain secara bebas di akhir pekan.
Pritta menjelaskan, anak-anak di bawah 8 tahun membutuhkan aktivitas fisik di area terbuka seperti taman atau ruang publik untuk mendukung tumbuh kembang mereka. “Free play membantu anak mengembangkan kreativitas, meningkatkan daya fokus, dan mengatur emosinya. Sebaliknya, anak yang lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah dengan screen time yang berlebihan tanpa aktivitas fisik berisiko mengalami gangguan dalam regulasi emosi dan konsentrasi,” pungkasnya.