Pulau Galang Jadi Tempat Perawatan Warga Gaza, Indonesia Luncurkan Misi Kemanusiaan

Husni Rachma
3 Min Read

HALUAN.CO — Pemerintah RI menyatakan akan mengevakuasi sekitar 2.000 warga Gaza ke Pulau Galang, Kepulauan Riau, sebagai bagian dari upaya kemanusiaan untuk memberikan perawatan medis kepada korban konflik di Palestina.

Menurut Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), evakuasi ini diperuntukkan bagi mereka yang mengalami luka akibat perang.

“Terkait dengan Gaza, Presiden kemarin memberikan arahan agar Indonesia memberikan bantuan pengobatan untuk sekitar 2.000 warga Gaza yang menjadi korban perang. Korban luka-luka, yang mungkin terkena bom, reruntuhan, dan sebagainya,” jelas Hasan, dikutp dari Kompas.com, Kamis (7/8/2025).

Ia juga menyebutkan bahwa Pulau Galang dipilih karena jaraknya dari pemukiman penduduk serta ketersediaan fasilitas medis dan akomodasi.

“Ini bukan evakuasi permanen. Setelah pengobatan selesai dan kondisi mereka membaik, mereka akan dikembalikan ke Gaza,” katanya.
“Ini adalah misi kemanusiaan, bukan relokasi penduduk,” tambahnya.

Presiden Prabowo telah menugaskan Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri untuk menyiapkan prosedur operasional bagi pelaksanaan bantuan tersebut.

Berita Lainnya  Israel Perintahkan Evakuasi Besar-besaran di Gaza, Apa yang Terjadi?

Rencana ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan Presiden sebelumnya yang menyebut Indonesia siap mengirim pesawat untuk mengangkut warga Gaza dalam tahap awal evakuasi—terutama korban luka berat, anak-anak tanpa orang tua, dan mereka yang mengalami trauma.

Respons terhadap WHO

Langkah ini merupakan bentuk respons atas desakan WHO untuk evakuasi pasien dari Gaza. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan bahwa ribuan pasien membutuhkan pengobatan yang tidak bisa mereka akses karena situasi di wilayah tersebut.

“Kami mendesak lebih banyak negara untuk menerima pasien dan mempercepat proses evakuasi medis melalui semua jalur yang memungkinkan,” tulis Tedros di platform X.

WHO juga berhasil memindahkan beberapa anak Gaza ke Yordania dengan pendampingan keluarganya untuk penanganan medis, dan Tedros menyampaikan apresiasinya kepada otoritas Yordania.

Sementara itu, kondisi sistem kesehatan di Gaza semakin memburuk. Kekurangan logistik medis, tekanan terhadap tenaga kesehatan, dan banyaknya korban luka membuat situasi makin genting.

Berita Lainnya  Kementerian ATR/BPN Terus Persempit Ruang Gerak Mafia Tanah

Sejak Oktober 2023, lebih dari 61.000 warga Gaza dikabarkan tewas. Blokade serta kerusakan infrastruktur menyebabkan wilayah tersebut berada di ujung kelaparan.

Tekanan internasional terus meningkat terhadap Israel. Pada akhir 2024, ICC mengeluarkan surat penangkapan untuk Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant atas dugaan pelanggaran HAM. ICJ juga tengah mengkaji tuduhan genosida terhadap negara tersebut.

Lewat program ini, Indonesia berharap memberikan kontribusi nyata dalam menjawab tragedi kemanusiaan yang masih berlangsung di Gaza.

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *