Jakarta – Presiden Rusia Vladimir Putin secara terang-terangan menyatakan dukungannya untuk Kamala Harris dalam kontestasi Pemilu Amerika Serikat (AS) yang akan digelar pada November 2024. Pernyataan ini mengejutkan banyak pihak, termasuk calon Presiden AS lainnya, Donald Trump, yang kebingungan dengan sikap Putin.
Pengakuan ini cukup mengejutkan mengingat Putin sebelumnya dikenal sebagai simpatisan mantan Presiden Donald Trump. Pada awal tahun ini, sebelum Presiden AS Joe Biden mundur dari pencalonan presiden, Putin bahkan pernah menyatakan bahwa dirinya lebih memilih Biden dibandingkan Trump karena Biden dianggap sebagai politisi “lama” yang lebih mudah diprediksi.
Saat menghadiri Forum Ekonomi Timur Rusia di Vladivostok, seperti dilansir AFP dan Reuters pada Kamis (5/9/2024), Putin ditanya mengenai pandangannya terhadap Pemilu AS tahun ini. Awalnya, Putin menjawab bahwa pemilu adalah pilihan rakyat Amerika. Namun, kemudian ia menyinggung soal sikap Biden yang merekomendasikan Harris kepada pendukungnya setelah Biden mundur dari pencapresan.
Pernyataan dukungan untuk Harris ini dinilai sebagai komentar ironis dari Putin. Diketahui bahwa Putin sering berkomentar soal isu politik dan sosial di AS dengan nada sarkastik. Namun, dukungan Putin kepada Kamala Harris ini bukan tanpa alasan. Dalam pernyataan terbarunya, Putin menyebut bahwa Trump, selama menjabat sebagai Presiden AS, telah menjatuhkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia dibandingkan presiden-presiden AS sebelumnya.
Gedung Putih pun bereaksi terhadap dukungan Putin. Pihak Amerika Serikat menyerukan agar Putin berhenti membahas pemilu AS yang dijadwalkan pada November mendatang.
Donald Trump akhirnya buka suara terkait dukungan Putin terhadap Kamala Harris. Dia mengaku bingung dengan komentar terbaru Putin. Seperti dilansir kantor berita TASS pada Jumat (6/9/2024), Trump menyatakan bahwa dirinya tidak tahu bagaimana harus bereaksi atas komentar ironis dari Putin yang menyatakan lebih mendukung rivalnya dalam pilpres November mendatang.