Jakarta – Presiden Rusia Vladimir Putin kini berada di ujung tanduk terkait perangnya melawan Ukraina, negara yang juga merupakan mantan anggota Uni Soviet. Konflik ini telah berlangsung sejak tahun 2022 dan menunjukkan tanda-tanda kekalahan di pihak Rusia.
Pada Selasa (13/8/2024), beberapa tanda kekalahan Rusia mulai terlihat. Moskow kelimpungan menghadapi serangan dari Kyiv yang telah memasuki wilayah Rusia, tepatnya di Kursk, sejak satu pekan lalu. Pejabat keamanan Ukraina menyatakan bahwa tujuan dari serangan ini adalah untuk mengacaukan Rusia dan menyerang pasukan Putin dengan serangan “ringan dan cepat”.
Mengutip The Guardian, para blogger militer Rusia melaporkan bahwa pertempuran telah terjadi hingga puluhan kilometer di dalam wilayah Kursk. Sementara itu, AFP melaporkan bahwa Ukraina telah merebut dua lusin pemukiman di area tersebut. Beberapa lusin tentara Rusia, termasuk pejuang dari Chechnya, juga diduga ditangkap oleh pasukan Ukraina di Kursk. Sebuah video yang menampilkan penangkapan ini telah dipublikasikan di akun media sosial yang terkait dengan badan mata-mata militer Ukraina, “I want to live”.
Dalam update terbaru, Gubernur Kursk Alexei Smirnov mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengevakuasi 121.000 warga dari wilayah tersebut. Wilayah evakuasi telah diperluas hingga ke distrik Belovsky, yang dihuni oleh sekitar 14.000 jiwa. Sebanyak 59.000 orang lainnya masih bertahan di wilayah tersebut. Wilayah tetangga Belgorod juga melaporkan bahwa mereka sedang mengevakuasi distrik perbatasannya, Krasnoyaruzhsky.
Dalam pernyataan terbaru pada Senin waktu setempat, Putin menegaskan bahwa Rusia perlu mengusir pasukan Ukraina dari wilayahnya. Ia juga mengatakan bahwa Kyiv menggunakan serangan lintas batas ini untuk meningkatkan posisi negosiasinya. Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa sistem pertahanan udaranya telah menghancurkan 18 pesawat nirawak Ukraina, termasuk 11 di atas wilayah Kursk. Tentara Rusia juga telah mengerahkan pasukan cadangan, tank, pesawat, artileri, dan pesawat tanpa awak dalam upaya untuk menghancurkan serangan Ukraina.