
HALUAN.CO – Konflik antara menantu dan mertua merupakan hal yang umum dalam dinamika rumah tangga.
Psikolog keluarga, Sukmadiarti P, M.Psi., menjelaskan bahwa perselisihan antara menantu dan mertua dapat menimbulkan suasana tidak nyaman di dalam keluarga.
Situasi ini bisa menjadi lebih kompleks jika suami merasa terjebak di antara kedua pihak.
Sukmadiarti mengungkapkan, “Ketika istri mengalami konflik dengan mertua, suami ingin tetap berbakti dan menjaga hubungan baik dengan orangtuanya, namun istrinya kurang cocok dengan mertua.”
Kondisi ini dapat menyebabkan istri membatasi suami untuk bertemu dengan orangtuanya.
Jika tidak ditangani, masalah ini berpotensi berkembang menjadi konflik yang serius dalam rumah tangga.
Ia menekankan pentingnya empati dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Suami sering kali dihadapkan pada dilema batin, di satu sisi ingin mempertahankan hubungan baik dengan ibunya, sementara di sisi lain harus memperhatikan perasaan pasangannya.
“Empati kepada pasangan dan ibu sangat diperlukan agar bisa melihat dari kedua sudut pandang dan menjembatani keduanya demi menjaga keharmonisan hubungan,” jelasnya.
Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga, Farraas Afiefah Muhdiar, turut menegaskan pentingnya kesepakatan bersama antara suami dan istri dalam menghadapi perbedaan nilai antara keluarga inti dan keluarga besar.
“Jika nasihat orangtua bertentangan dengan nilai yang dianut dalam keluarga kecil kita, maka hal tersebut tidak bisa dipaksakan. Yang utama adalah kamu dan pasangan harus mencapai kesepakatan terlebih dahulu,” ujarnya.
Farraas juga menegaskan bahwa konflik dengan mertua dapat memberikan dampak besar pada pernikahan, terutama jika pasangan tidak kompak dalam menyikapinya.
“Tanpa kesepakatan bersama, konflik dengan mertua dapat sangat memengaruhi hubungan rumah tangga,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan agar pasangan tidak mudah terpancing emosi saat menghadapi perbedaan pandangan dari keluarga besar.
Bagi pasangan yang merasa kesulitan menghadapi konflik dengan mertua, Farraas menyarankan untuk tidak ragu mencari bantuan profesional.
Konflik ini sering kali memicu masalah rumah tangga. “ Oleh karena itu, apabila merasa kesulitan mengatasi masalah tersebut sendiri, sebaiknya segera konsultasikan dengan psikolog agar mendapatkan pandangan yang objektif,” pungkasnya.
Dengan memahami dan menerapkan saran dari para ahli tersebut, diharapkan pasangan dapat mengelola konflik dengan mertua secara lebih efektif sehingga keharmonisan rumah tangga tetap terjaga.