Jakarta – PT Pertamina (Persero) menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti arahan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia terkait upaya penurunan impor LPG. Langkah ini terutama akan difokuskan pada pengembangan hilirisasi Liqueifid Petroleum Gas (LPG) di dalam negeri.
Wakil Direktur Utama Pertamina, Wiko Migantoro, mengungkapkan bahwa saat ini perusahaan tengah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi gas nasional. Upaya tersebut mencakup pemanfaatan gas alam cair (LNG) serta peningkatan produksi LPG.
Wiko menjelaskan bahwa terdapat beberapa bahan baku yang dapat diolah menjadi produk LPG. Salah satunya adalah sumber gas yang mengandung campuran Propane (C3) dan Butane (C4). Namun, ia juga mengakui bahwa keberadaan sumber gas dengan kandungan C3 dan C4 di lapangan migas yang dioperasikan perusahaan masih cukup terbatas. Selain itu, sumber bahan baku lainnya berasal dari salah satu produk kilang Pertamina.
Wiko mengakui bahwa kemampuan produksi LPG nasional saat ini masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan domestik. Oleh karena itu, diperlukan penggunaan jaringan gas rumah tangga sebagai energi alternatif pengganti LPG.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa dalam sisa waktu pemerintahan yang kurang dari dua bulan ini, pihaknya akan fokus pada optimalisasi peningkatan lifting minyak di dalam negeri. Hal ini mengingat lifting minyak dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Menteri ESDM juga meminta Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, untuk menyampaikan data terkait impor gas yang banyak mengandung C3-C4. Data ini diperlukan untuk segera membangun hilirisasi LPG di dalam negeri.