Jakarta – Di era teknologi yang melaju pesat, orangtua dihadapkan pada beragam tantangan dalam mendidik buah hati. Salah satu metode yang kini ramai diperbincangkan adalah hypnoparenting. Menurut psikolog Alva Paramitha, hypnoparenting merupakan teknik pemberian sugesti positif oleh orangtua kepada anak.
Hypnoparenting dilakukan ketika anak berada dalam kondisi santai dan tenang, biasanya menjelang waktu tidur. Pada saat ini, otak anak cenderung berada dalam gelombang theta, yang membuat mereka lebih mudah menyerap informasi. Dalam kondisi ini, anak dapat menerima sugesti positif yang dapat memotivasi mereka untuk berubah.
Metode ini dapat diterapkan untuk mengatasi berbagai masalah pada anak. Namun, pertanyaannya adalah, apakah hypnoparenting efektif untuk mengatasi ketergantungan gadget pada anak?
Penggunaan gadget yang berlebihan pada anak telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Banyak anak yang menjadi ketagihan dan merasa perlu menggunakan gadget secara terus-menerus. Hal ini sering kali menyebabkan mereka marah, menangis, atau bahkan tantrum jika tidak diberikan gadget.
Jika ketergantungan gadget sudah mencapai tingkat yang parah, mengandalkan hypnoparenting saja mungkin tidak cukup. Hypnoparenting lebih efektif untuk mengatasi gangguan yang sifatnya ringan. Oleh karena itu, orangtua perlu mencari pendekatan lain yang lebih komprehensif untuk mengatasi ketergantungan gadget pada anak.