Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sedang mengembangkan Inaportnet untuk memperkuat Sistem Informasi Mineral dan Batu Bara (Simbara). Langkah ini diambil untuk meningkatkan efisiensi serta kepatuhan dalam pengawasan muatan mineral di pelabuhan.
Kemenhub memastikan bahwa pengembangan aplikasi Inaportnet akan diterapkan di pelabuhan-pelabuhan. Salah satu fokus utama adalah memberikan dukungan penuh bagi aplikasi Simbara. Dengan demikian, diharapkan pengawasan muatan mineral dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.
Menurut Kemenhub, pemanfaatan data dari Inaportnet telah terbukti meningkatkan efisiensi waktu dan biaya dalam layanan kepelabuhanan. Selain itu, integrasi Inaportnet juga mempercepat proses penyerahan dokumen secara elektronik, sehingga sektor kepelabuhanan dapat beroperasi dengan lebih efisien.
Pemanfaatan data dari Inaportnet tidak hanya meningkatkan efisiensi waktu, tetapi juga mengurangi biaya operasional di pelabuhan. Hal ini sangat penting dalam upaya meningkatkan daya saing pelabuhan Indonesia di kancah internasional.
Integrasi Inaportnet memungkinkan proses penyerahan dokumen dilakukan secara elektronik. Ini berarti, dokumen yang sebelumnya harus diserahkan secara manual kini dapat diproses dengan lebih cepat dan efisien. Langkah ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga mengurangi potensi kesalahan yang mungkin terjadi dalam proses manual.
Pengembangan Inaportnet juga mencakup dukungan penuh untuk aplikasi Simbara. Dengan adanya dukungan ini, pengawasan muatan mineral di pelabuhan dapat dilakukan dengan lebih baik. Aplikasi Simbara akan memanfaatkan data dari Inaportnet untuk memastikan bahwa semua muatan mineral yang masuk dan keluar dari pelabuhan telah memenuhi standar yang ditetapkan.