Jakarta – Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO), Hasan Nasbi, memberikan klarifikasi terkait pernyataan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, yang menyebut istilah ‘Raja Jawa’. Hasan menegaskan bahwa dirinya tidak ingin berspekulasi dan meminta masyarakat untuk menafsirkan pernyataan tersebut sesuai pemahaman masing-masing.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Bahlil saat memberikan pesan kepada para kader Golkar agar terus mendukung agenda pemerintah. Dalam kesempatan itu, Bahlil juga melontarkan candaan mengenai ‘Raja Jawa’.
Bahlil menekankan bahwa Partai Golkar harus menjadi partai pendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming dalam pemerintahan mendatang. Ia menilai bahwa kinerja Golkar harus lebih baik dan solid. Saat membahas mengenai kepala pemerintahan, Bahlil kembali melontarkan candaan soal ‘Raja Jawa’.
Setelah acara selesai, Bahlil menjelaskan bahwa ucapannya tersebut hanyalah candaan semata. Ia tidak bermaksud serius dengan pernyataan tersebut dan berharap publik dapat memahami konteks candaan yang ia sampaikan.
Pernyataan Bahlil mengenai ‘Raja Jawa’ ini memicu berbagai reaksi dari publik. Beberapa pihak menilai bahwa candaan tersebut tidak pantas, sementara yang lain menganggapnya sebagai bagian dari dinamika politik yang wajar. Hasan Nasbi, dalam kapasitasnya sebagai Kepala PCO, memilih untuk tidak memberikan penilaian lebih lanjut dan menyerahkan interpretasi kepada masyarakat.