Jakarta – Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, Rano Karno, menegaskan kepentingan untuk menekan biaya hidup masyarakat di ibu kota. Dalam pernyataannya, Rano menyinggung tingginya rasio gini Jakarta yang masih mencuat secara nasional, menandakan ketimpangan distribusi pendapatan yang mencolok di kota metropolitan ini.
Rasio gini, alat ukur ketimpangan distribusi pendapatan atau kekayaan dalam suatu populasi, menunjukkan bahwa Jakarta masih menghadapi jurang ekonomi yang perlu dijembatani demi kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
Rano Karno mengemukakan beberapa gagasan untuk menekan biaya hidup masyarakat di Jakarta. Menurutnya, keberagaman kelas sosial di Jakarta, dari yang berkecukupan hingga yang kurang mampu, memerlukan pendekatan yang menyeluruh untuk mengurangi beban ekonomi.
Salah satu strategi yang diusulkan Rano adalah dengan menggelar operasi pasar secara profesional oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pangan Jakarta. Langkah ini diharapkan dapat menstabilkan harga kebutuhan pokok dan meringankan beban masyarakat berpenghasilan rendah.
Selain itu, Rano juga menyoroti pentingnya biaya transportasi publik yang terjangkau. Ia menyarankan penambahan armada transportasi publik serta perluasan rute, terutama di wilayah Jabodetabek, untuk memudahkan mobilitas warga dan mengurangi pengeluaran transportasi sehari-hari.