Jakarta – Bakal calon wakil gubernur Jakarta, Rano Karno, menegaskan komitmennya untuk memperbanyak ruang terbuka hijau di ibu kota. Menurut Rano, perluasan ruang hijau merupakan salah satu langkah penting untuk mengurangi dampak perubahan iklim yang semakin nyata.
Rano mengakui bahwa tata ruang Jakarta telah mengalami perubahan signifikan dibandingkan beberapa dekade lalu. Ia juga menyadari bahwa keberadaan ruang hijau di beberapa titik di Jakarta masih sangat minim. Hal ini menjadi perhatian serius bagi Rano dalam upayanya untuk memperbaiki kualitas lingkungan di Jakarta.
Selain memperbanyak ruang hijau, Rano juga berkomitmen untuk memperketat izin pembangunan yang berpotensi menyerobot kawasan hijau. Menurutnya, saat ini peruntukan ruang di Jakarta sudah diatur dengan jelas, termasuk persentase ruang terbuka hijau yang harus dipertahankan.
Rano juga menyoroti bahwa masih banyak ruang terbuka di Jakarta yang luasnya tidak sebanding dengan jumlah tanaman hijau dan pepohonan. Ia mencontohkan lapangan Monumen Nasional yang belum terkelola dengan maksimal dan masih banyak ruang kosong yang bisa dimanfaatkan untuk penghijauan.
Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jakarta, saat ini Jakarta hanya memiliki 5,2 persen ruang hijau dari total luas wilayahnya. Padahal, Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang mengatur bahwa peruntukan ruang terbuka hijau harus mencapai 30 persen dari total luas keseluruhan wilayah kota.
Rano Karno menegaskan bahwa upaya untuk meningkatkan ruang hijau di Jakarta akan menjadi salah satu prioritas utamanya jika terpilih sebagai wakil gubernur. Ia berencana untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan masyarakat, untuk mewujudkan Jakarta yang lebih hijau dan ramah lingkungan.
