HALUAN.CO – Dua proyek infrastruktur berskala besar dari Italia dan China kini menjadi sorotan dunia, menunjukkan perkembangan teknologi rekayasa sipil yang mengesankan.
Italia dan China tengah berupaya mencetak sejarah baru. Italia mendapat persetujuan untuk membangun jembatan gantung terpanjang, sedangkan China hampir menyelesaikan pembangunan jembatan tertinggi di dunia.
WeBuild, perusahaan konstruksi asal Italia, pada Rabu (6/8/2025), resmi memperoleh izin untuk membangun Jembatan Selat Messina senilai 15,5 miliar dollar AS. Proyek ini akan menghubungkan Sisilia dengan daratan utama Italia dan digadang-gadang bakal memecahkan rekor sebagai jembatan gantung terpanjang dunia.
Di sisi lain, Pemerintah China mengumumkan bahwa Jembatan Grand Canyon Huajiang yang dibangun di Provinsi Guizhou telah mencapai progres 98 persen. Ketinggian jembatan ini lebih dari 625 meter dari dasar jurang, menjadikannya struktur jembatan tertinggi di dunia, jauh melampaui tinggi Menara Eiffel.
Laga Dua Negara dalam Inovasi Infrastruktur
Menurut laporan ABC pada Kamis (7/8/2025), Jembatan Messina akan memiliki panjang hampir 3,8 kilometer dengan bentang utama sekitar 3,2 kilometer. Panjang tersebut melampaui Jembatan Çanakkale di Turki, rekor saat ini, dengan keunggulan lebih dari 500 meter.
“Hari ini, Italia sekali lagi menunjukkan bagaimana mereka dapat bersatu dalam proyek besar yang akan mengubah wajah negeri,” kata Pietro Salini, CEO WeBuild.
China pun menunjukkan semangat serupa. Jembatan Huajiang tak hanya dirancang untuk transportasi, tetapi juga menjadi objek wisata. Selain pemandangan alam yang dramatis, jembatan ini juga menawarkan fasilitas bungee jumping tertinggi di dunia.
Misi Sama, Kondisi Medan Berbeda
Masing-masing proyek memiliki tantangan tersendiri. Seperti dilaporkan oleh Associated Press (AP), Jembatan Selat Messina harus dirancang agar tahan terhadap gempa bumi karena berdiri di atas sesar aktif.
Sebaliknya, medan curam dan kedalaman jurang membuat konstruksi Jembatan Huajiang menuntut rekayasa teknis yang ekstrem.
Kendati demikian, keduanya bertujuan memperkuat jaringan transportasi. Italia fokus menghubungkan Sisilia dengan daratan utama, sedangkan China terus membangun konektivitas strategis di Guizhou—provinsi yang, menurut Highest Bridges, memiliki lebih banyak jembatan tinggi dibanding wilayah lain mana pun di dunia.
Jembatan Messina dirancang untuk menampung 6.000 kendaraan dan 200 kereta per hari. Proyeknya dijadwalkan mulai tahun depan. Di sisi lain, Jembatan Huajiang akan resmi beroperasi pada akhir September 2025.