Jakarta – Pemerintah Indonesia telah mencatat sejarah baru dengan menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) seri FR105 yang memiliki tenor terpanjang, yakni 40 tahun. Penerbitan ini dilakukan melalui mekanisme private placement dengan nilai mencapai Rp3 triliun. Langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk memperdalam pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik.
Direktur SUN Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu), Deni Ridwan, menjelaskan bahwa transaksi SUN sebesar Rp3 triliun tersebut telah dilaksanakan pada 22 Agustus 2024. Deni juga menyatakan harapannya agar penerbitan selanjutnya dapat dilakukan melalui mekanisme lelang secara reguler, yang diharapkan dapat meningkatkan partisipasi investor.
SUN FR105 diperdagangkan kembali dengan tingkat kupon sebesar 6,875% dan imbal hasil atau yield sebesar 6,930%. Dengan tenor 40 tahun, obligasi negara ini memiliki jatuh tempo pada 15 Juli 2064. Tingkat kupon dan imbal hasil yang ditawarkan diharapkan dapat menarik minat investor, terutama dari sektor dana pensiun dan asuransi.
Deni Ridwan mengungkapkan bahwa langkah strategis ini merupakan bagian integral dari upaya pemerintah dalam mendukung pertumbuhan industri dana pensiun dan asuransi. Kedua sektor ini membutuhkan instrumen investasi jangka panjang dengan tingkat risiko yang terukur. Dengan adanya SUN FR105, diharapkan dapat memberikan alternatif investasi yang stabil dan menguntungkan bagi industri tersebut.
Abdul Hadi, Ketua Asosiasi Dana Pensiun Indonesia, memberikan apresiasi terhadap penerbitan instrumen SUN dengan tenor panjang ini. Menurutnya, instrumen ini sangat cocok dengan profil risiko jangka panjang dan memungkinkan industri asuransi untuk mengelola portofolio investasi dengan lebih baik. Abdul Hadi juga menambahkan bahwa penerbitan SUN FR105 dapat memberikan stabilitas dan keuntungan yang signifikan bagi industri dana pensiun dan asuransi.
Dengan langkah ini, pemerintah Indonesia tidak hanya memperkuat pasar SBN domestik, tetapi juga memberikan solusi investasi jangka panjang yang dibutuhkan oleh sektor-sektor penting dalam perekonomian.