Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengumumkan keberhasilan mereka dalam menurunkan ribuan hoax berbentuk deepfake. Salah satu korban dari hoax ini adalah seorang konglomerat ternama di Indonesia. Direktur Jenderal Informasi Komunikasi dan Publik (Dirjen IKP) Kementerian Kominfo, Prabu Revolusi, mengungkapkan bahwa ia pernah dihubungi oleh konglomerat tersebut yang mengeluhkan adanya akun media sosial yang menggunakan deepfake untuk menirukan dirinya dan mengelabui masyarakat.
Dalam percakapan tersebut, konglomerat tersebut menyatakan kekhawatirannya terhadap akun media sosial yang menggunakan teknologi deepfake untuk meniru dirinya. Video yang dihasilkan sangat mirip dengan penampilan asli konglomerat tersebut, sehingga berhasil menarik perhatian banyak pengikut di media sosial, mencapai 300-400 followers.
Untuk mencegah masyarakat terjerumus oleh hoax tersebut, Kominfo bertindak cepat dengan men-take down akun yang dimaksud. Prabu Revolusi menegaskan bahwa tindakan ini dilakukan untuk melindungi masyarakat dari informasi palsu yang dapat merugikan.
Ketika ditanya mengenai jumlah akun atau postingan hoax deepfake yang telah diturunkan oleh Kominfo, Prabu mengaku tidak mengetahui angka pastinya. Namun, ia memastikan bahwa jumlahnya sudah mencapai ribuan.
Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya hoax dan deepfake. Teknologi deepfake dapat digunakan untuk tujuan yang tidak baik, seperti menipu dan mengelabui orang lain. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan lebih waspada dan kritis terhadap informasi yang diterima, terutama dari sumber yang tidak jelas.
Kominfo terus berupaya untuk menangani penyebaran hoax di Indonesia. Selain men-take down akun-akun yang menyebarkan hoax, Kominfo juga melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya hoax dan cara mengenalinya. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi penyebaran informasi palsu di Indonesia.