Jakarta – Kuota subsidi sepeda motor listrik di situs Sisapira mengalami perubahan signifikan dari pekan lalu. Saat diakses pada Kamis (5/9), kuota tersisa tercatat 0 unit. Namun, ketika dicek kembali pada Senin (9/9), terlihat ada 1.732 unit yang tersedia.
Angka tersebut juga terpantau meningkat dalam beberapa jam. Pada pukul 8.30 WIB, kuota yang tersedia tercatat 1.609 unit, dengan 59.248 unit sudah mendapatkan subsidi. Namun, pada pukul 10.14 WIB, jumlah unit yang telah diberikan subsidi meningkat menjadi 1.732 unit, sementara 59.125 unit telah diterima.
Plt Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Putu Juli Ardika, yang dimintai penjelasan terkait perubahan ini, belum bisa memberikan komentar lebih lanjut.
Berdasarkan data terakhir, masih ada 19.557 unit motor listrik yang sedang dalam proses pendaftaran. Angka ini merupakan antrean pengajuan subsidi sebelum masuk ke tahap verifikasi dan penyaluran subsidi.
Sebelumnya, kuota subsidi pemerintah untuk pembelian motor listrik sebesar Rp7 juta per unit telah habis sejak Rabu (4/9). Pemerintah memberikan kuota sebanyak 50 ribu unit pada awal tahun 2024 dan menambah kuota pada Agustus lalu sebanyak 10 ribu unit, sehingga total kuota sejak awal tahun mencapai 60 ribu unit.
Kuota subsidi untuk 60 ribu unit pada tahun ini digelontorkan oleh pemerintah melalui Kementerian Perindustrian. Kuota ini sudah dikurangi dari target awal yang direvisi pada 2023. Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 6 Tahun 2023, kuota subsidi pada 2023 seharusnya mencapai 200 ribu unit. Namun, realisasi pemberian subsidi hanya mencapai 11.532 unit atau kurang dari 6 persen.
Menurut aturan tersebut, kuota motor listrik seharusnya mencapai 600 ribu unit pada 2024. Namun, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang pada awal tahun ini menetapkan kuotanya hanya 50 ribu unit untuk menyikapi rendahnya minat pembelian motor listrik.