Jakarta – Pemerintah Amerika Serikat telah mengambil tindakan tegas dengan melarang penerbangan drone di area yang memiliki infrastruktur vital. Keputusan ini diambil setelah ribuan laporan penampakan drone misterius muncul di berbagai negara bagian dalam beberapa bulan terakhir.
Administrasi Penerbangan Federal (FAA) telah memberlakukan larangan terbang untuk 22 kota di negara bagian New Jersey. Larangan ini berlaku hingga 17 Januari 2025 dan bertujuan untuk menekan aktivitas drone tanpa izin yang dianggap mengancam keamanan.
Menurut larangan sementara yang diterbitkan oleh FAA, drone dilarang beroperasi dalam radius 1,8 km dan dari permukaan tanah hingga ketinggian 121,9 meter di wilayah udara yang terkena dampak. Pemberitahuan di situs web FAA menyatakan bahwa pemerintah AS dapat mengambil tindakan tegas terhadap pesawat tanpa awak yang melanggar aturan ini jika dianggap mengancam keamanan.
FAA menegaskan bahwa pilot yang melanggar larangan ini berpotensi menghadapi sanksi perdata, penangguhan atau pencabutan sertifikat penerbang, serta tuntutan pidana. Drone hanya diizinkan beroperasi jika memiliki izin untuk kegiatan khusus seperti mendukung pertahanan nasional, penegakan hukum, pemadam kebakaran, dan operasi komersial dengan dokumen yang sah.
Larangan terbang ini mencakup hampir seluruh wilayah New Jersey, termasuk kota-kota besar seperti Jersey City, Elizabeth, Bayonne, Harrison, dan Camden. Sebelumnya, FAA telah menerbitkan larangan terbang sementara di Morris County dan Trump National Golf Club di Bedminster pada akhir November 2024.
Larangan ini diterbitkan setelah warga di beberapa negara bagian seperti New Jersey, New York, Pennsylvania, Maryland, Massachusetts, dan Connecticut melaporkan ribuan penampakan drone yang muncul pada malam hari. Pernyataan bersama dari FAA, FBI, Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS, dan Kementerian Pertahanan AS menegaskan bahwa penampakan drone ini tidak menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional atau keselamatan publik.
Penampakan drone ini telah memicu berbagai teori konspirasi. Namun, badan federal AS menyatakan bahwa sebagian besar penampakan ini melibatkan drone komersial, drone milik penggiat, dan drone milik penegak hukum, serta pesawat berawak, helikopter, hingga bintang yang dilaporkan sebagai drone.