Jakarta – Sutradara kenamaan Ridley Scott mengungkapkan adanya perseteruan yang terjadi selama tahap awal produksi film Gladiator, melibatkan dua aktor utamanya, Joaquin Phoenix dan Russell Crowe. Dalam sebuah wawancara dengan The New York Times, yang dilaporkan oleh New York Post pada Sabtu (9/11), Scott menceritakan bagaimana Phoenix tiba-tiba menyatakan ketidakmampuannya untuk melanjutkan syuting.
Dalam saga pertama Gladiator, Joaquin Phoenix memerankan Commundus, seorang penguasa Romawi yang ambisius. Sementara itu, Russell Crowe memerankan Maximus, seorang jenderal yang menjadi budak dan bertekad untuk membalas dendam. Ketegangan antara kedua karakter ini ternyata juga tercermin di balik layar, dengan Phoenix yang sempat merasa ragu untuk melanjutkan perannya.
Ridley Scott mengungkapkan bahwa ia melakukan berbagai upaya untuk menenangkan Phoenix dan memastikan bahwa syuting dapat berjalan lancar. Menurut laporan New York Post, Phoenix pernah mengungkapkan kepada Collider pada tahun 2016 bahwa ia sempat merasa tidak yakin untuk berperan dalam film tersebut.
Setelah kesuksesan besar Gladiator, Ridley Scott kembali dengan sekuel berjudul Gladiator II. Film ini melanjutkan kisah yang berlatar di zaman Romawi Kuno, sekitar dua dekade setelah peristiwa dalam film pertama yang dirilis pada tahun 2000.
Sekuel ini memperkenalkan karakter baru bernama Lucius Verus, yang diperankan oleh Paul Mescal. Lucius adalah seorang gladiator dengan masa lalu yang rumit terkait Kekaisaran Romawi. Dalam Gladiator II, Lucius harus menghadapi tentara yang dipimpin oleh dua kaisar, yaitu Kaisar Geta (diperankan oleh Joseph Quinn) dan Kaisar Caracalla (diperankan oleh Fred Hechinger).
Meskipun Gladiator II berlatar waktu 20 tahun setelah film pertama, kisah yang diangkat tetap memiliki keterkaitan erat dengan Gladiator.