Jakarta – Dalam upaya mengurai benang kusut kepadatan penduduk di ibu kota, calon wakil gubernur nomor urut 1, Suswono, mengajukan program hunian vertikal sebagai langkah jitu. Bersama calon gubernur Ridwan Kamil, pasangan ini bertekad menghadirkan perubahan monumental melalui Pilgub Jakarta 2024. Saat berkunjung ke warga yang bermukim di sepanjang rel kereta api dan bantaran Kali Cideng, Jakarta Pusat, pada Senin, 21 Oktober 2024, Suswono menegaskan urgensi pembangunan rumah vertikal.
Sebagai politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Suswono menekankan bahwa pembangunan rumah vertikal dan penataan ruang adalah langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan, keamanan, dan kesehatan masyarakat Jakarta. Program ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih layak huni dan mendukung kehidupan masyarakat urban.
Dalam rangka mencapai visi Kota Layak Huni Kelas Dunia dengan Infrastruktur yang Berkelanjutan, Suswono menjelaskan bahwa pembangunan rumah vertikal menjadi salah satu program utama pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO). Mereka berencana membangun rumah susun yang terjangkau, baik rusunawa maupun rusunami, di seluruh wilayah Jakarta. Langkah ini diharapkan dapat memberikan akses perumahan yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Sebagai mantan Menteri Pertanian periode 2009-2014, Suswono menambahkan bahwa pembangunan rumah vertikal ini ditargetkan untuk mengatasi kepadatan penduduk yang saat ini mencapai 15.900 orang per kilometer persegi di beberapa kecamatan di Jakarta. Dengan adanya hunian vertikal, diharapkan dapat mengurangi tekanan pada lahan dan menciptakan ruang yang lebih efisien.
Selain itu, Suswono juga memperkenalkan program Kampung Keren Jakarta, yang bertujuan untuk meremajakan wilayah-wilayah dengan kepadatan tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, masih terdapat 450 rukun warga (RW) kumuh di Jakarta. Program ini mencakup pembangunan ulang dengan konsep urban village yang lebih layak dan terintegrasi, meliputi peningkatan infrastruktur dasar seperti air bersih, sanitasi, jalan, dan fasilitas umum lainnya.
Pria yang akrab disapa Pak Sus ini juga menekankan bahwa pendekatan ini didukung oleh target Sustainable Development Goals (SDGs). Jakarta berkomitmen untuk mencapai akses universal terhadap air bersih, sanitasi yang layak, dan pengelolaan sampah yang lebih baik.