Jakarta – Cucu Presiden pertama Republik Indonesia, Romy Sukarno, menegaskan bahwa dirinya tidak pernah meminta jatah kursi Arteria Dahlan sebagai anggota DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur VI. Romy menekankan bahwa pelantikannya sebagai anggota DPR bukanlah hasil pemberian, melainkan hasil perjuangannya di Dapil tersebut.
Romy juga menyatakan bahwa keputusan pelantikannya merupakan kewenangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sebagai kader partai, Romy yakin bahwa DPP mengapresiasi kinerjanya di Dapil. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Sri Rahayu dan Arteria Dahlan yang telah mengapresiasi perjuangannya.
Setelah resmi dilantik, Romy berkomitmen untuk berjuang demi masyarakat di Dapilnya yang meliputi wilayah Blitar, Kediri, dan Tulungagung. Ia menegaskan bahwa perjuangannya ini didorong oleh semangat sebagai cucu proklamator Bung Karno.
Di Dapil Jawa Timur VI, PDIP memperoleh dua kursi. Kursi pertama dipegang oleh Pulung Agustanto, sementara kursi kedua awalnya milik Sri Rahayu. Namun, Sri kemudian mengundurkan diri. Kursi tersebut seharusnya jatuh kepada Arteria Dahlan yang memiliki suara terbesar ketiga, namun Arteria juga memutuskan untuk mundur.
Dengan perolehan suara sebanyak 51.245, Romy Sukarno ditetapkan sebagai calon legislatif (caleg) terpilih menggantikan Sri Rahayu dan Arteria Dahlan. Romy adalah putra dari Rachmawati Soekarnoputri, yang juga merupakan cucu dari Soekarno.
Sementara itu, Arteria Dahlan menyatakan penghargaan terhadap Romy yang merupakan bagian dari Keluarga Besar Bung Karno. Arteria mengungkapkan bahwa Romy pernah mendatanginya untuk memohon bantuan dalam mewujudkan cita-citanya yang hanya bisa tercapai jika duduk di kursi DPR.