Jakarta – Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi dalam menarik investor ke Indonesia. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah terkait dengan sumber daya manusia (SDM).
Menurut Rosan, peningkatan produktivitas dan kualitas SDM sangat penting untuk mengikuti pertumbuhan ekonomi dan memenuhi kebutuhan pasar. Kekurangan dalam SDM dapat menjadi faktor yang membuat investor ragu atau bahkan mempertimbangkan ulang investasi mereka di Indonesia. Oleh karena itu, peningkatan kualitas SDM menjadi prioritas utama untuk menarik lebih banyak investasi.
Rosan juga menekankan pentingnya kebijakan dan regulasi yang tepat untuk mendukung ekosistem investasi. Kebijakan yang jelas dan mendukung akan memberikan kepastian bagi investor dan mendorong mereka untuk berinvestasi di Indonesia. Selain itu, regulasi yang mengikuti perkembangan teknologi juga sangat penting. Salah satu contohnya adalah pengembangan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS).
Indonesia memiliki potensi besar dalam pemanfaatan teknologi CCS di ASEAN. Teknologi ini merupakan peluang baru yang perlu segera diimplementasikan untuk menarik lebih banyak investasi. Dengan memanfaatkan teknologi CCS, Indonesia dapat mengurangi emisi karbon dan mendukung keberlanjutan lingkungan, yang pada gilirannya akan menarik minat investor yang peduli terhadap isu lingkungan.
Rosan mengakui bahwa Indonesia masih memiliki keterbatasan dalam hal teknologi, SDM, dan pendanaan. Oleh karena itu, penting untuk terbuka terhadap transfer teknologi dan kemitraan global. Kemitraan dengan negara-negara maju dapat membawa manfaat yang merata bagi semua pihak dan membantu Indonesia mengatasi keterbatasan yang ada.
