Jakarta – Kediaman Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, kini menjelma menjadi “benteng” yang tertutup rapat dari dunia luar. Kawat berduri dipasang berjajar di sekelilingnya, sementara sejumlah kendaraan memblokade area tersebut, menciptakan suasana yang mencekam dan penuh misteri. Menurut laporan AFP, gerbang masuk kediaman Yoon kini diselimuti kawat berduri, dan deretan bus berjejer di sekelilingnya, seolah menghalangi siapapun yang mencoba mendekat.
Sejak dimakzulkan oleh parlemen akibat deklarasi darurat militernya pada 3 Desember lalu, Yoon belum terlihat keluar dari kediamannya. Ia menghindari semua panggilan pemeriksaan terkait darurat militer, baik dari jaksa maupun Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO). Pada Jumat (3/1) pekan lalu, CIO berusaha membawa Yoon ke markas mereka untuk diperiksa, namun gagal karena dihalangi oleh ribuan pendukung Yoon serta pasukan pengamanan presiden (paspampres), meskipun telah mengantongi surat penangkapan dari pengadilan Seoul.
Para penyelidik kini bertanya-tanya apakah Yoon masih berada di balik bentengnya atau sudah melarikan diri. Kepala CIO, Oh Dong Woon, pada Selasa (7/1) menyatakan bahwa pihaknya mempertimbangkan segala kemungkinan terkait keberadaan Yoon. Kediaman Yoon terletak di Hannam-dong, lingkungan elit di Seoul yang terkenal dengan rumah-rumah mewahnya, dan merupakan bekas kediaman Kementerian Luar Negeri.
Yoon memilih tinggal di Hannam-dong bersama istrinya, Kim Keon Hee, sejak 2022 setelah menolak tinggal di Gedung Biru kepresidenan. Kompleks ini juga menjadi tempat tinggal para bintang K-pop, termasuk personel BTS. Yoon menganggap Gedung Biru sebagai simbol kegembiraan kekaisaran, sehingga memilih lokasi lain. Isu bahwa Yoon memilih lokasi tersebut atas saran seorang dukun sempat beredar, namun ia membantah spekulasi tersebut. Oposisi meyakini bahwa Yoon mendengarkan saran ahli feng shui yang menyebut Gedung Biru sarat nasib buruk.
Masyarakat mengkritik Yoon karena menghabiskan banyak uang untuk pindah ke kawasan tersebut. Selain itu, jumlah petugas yang berjaga di sana saat Halloween 2022 juga menjadi sorotan, karena 159 orang tewas di Itaewon akibat minimnya petugas, sementara petugas menumpuk di rumah Presiden. Para petugas beralasan bahwa mereka terpisah dari polisi dan bukan tugas mereka untuk mengamankan area publik.
Penjaga dan tim hukum Yoon mengklaim bahwa kediaman sang Presiden adalah daerah militer sensitif yang menyimpan rahasia resmi, sehingga para penyidik tidak memiliki yurisdiksi untuk masuk.