Jakarta – Pada pagi hari Rabu (6/11), nilai tukar rupiah terpantau merosot ke angka Rp15.845 per dolar AS. Mata uang Garuda ini mengalami penurunan sebesar 97 poin atau setara dengan 0,62 persen dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya. Fenomena ini tidak hanya dialami oleh rupiah, tetapi juga mata uang lain di kawasan Asia yang serentak berada di zona merah.
Sejumlah mata uang utama di Asia menunjukkan tren pelemahan. Yen Jepang, baht Thailand, yuan China, peso Filipina, dan won Korea Selatan semuanya mengalami penurunan nilai. Selain itu, dolar Singapura dan dolar Hong Kong juga melemah pada pembukaan perdagangan pagi ini. Kondisi ini mencerminkan tekanan yang dihadapi oleh mata uang di kawasan Asia dalam menghadapi dinamika pasar global.
Analis pasar, Lukman Leong, memberikan pandangannya terkait pelemahan rupiah ini. Menurutnya, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah hasil poling sementara Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat yang menunjukkan keunggulan Donald Trump atas Kamala Harris. Situasi politik di AS ini memberikan dampak signifikan terhadap pergerakan mata uang, termasuk rupiah.
Lukman Leong memperkirakan bahwa dalam waktu dekat, rupiah akan bergerak dalam rentang Rp15.700 hingga Rp15.900 per dolar AS.