Jakarta – Nilai tukar rupiah tercatat berada di level Rp15.351 per dolar AS pada Selasa (17/9) pagi. Mata uang Garuda ini mengalami penguatan sebesar 50 poin atau 0,32 persen dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia secara keseluruhan menunjukkan tren positif. Yen Jepang, baht Thailand, yuan China, peso Filipina, dan won Korea Selatan semuanya berada pada zona hijau. Selain itu, dolar Singapura dan dolar Hong Kong juga mengalami penguatan pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Analis pasar Lukman Leong mengungkapkan bahwa penguatan rupiah ini didorong oleh meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dari 25 basis poin (bps) menjadi 50 bps. Menurut Lukman, ekspektasi ini memberikan sentimen positif bagi mata uang Garuda.
Penurunan suku bunga The Fed biasanya berdampak pada pelemahan dolar AS, yang pada gilirannya memberikan ruang bagi mata uang negara lain, termasuk rupiah, untuk menguat. Ekspektasi penurunan suku bunga ini muncul di tengah upaya The Fed untuk mendukung pertumbuhan ekonomi AS yang sedang menghadapi tantangan.
Lukman Leong memperkirakan bahwa rupiah akan bergerak di rentang Rp15.350 per dolar AS hingga Rp15.450 per dolar AS sepanjang hari ini. Rentang ini menunjukkan bahwa meskipun ada potensi penguatan lebih lanjut, volatilitas tetap harus diwaspadai.