Jakarta – Pada pagi hari Selasa, 19 November, nilai tukar rupiah tercatat berada di level Rp15.811 per dolar AS. Mata uang Garuda ini mengalami penguatan sebesar 46 poin atau naik 0,29 persen dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya.
Di Asia, pergerakan mata uang memperlihatkan variasi yang cukup mencolok. Beberapa mata uang seperti won Korea Selatan, peso Filipina, ringgit Malaysia, dan yen Jepang mengalami penguatan. Sebaliknya, yuan China dan dolar Singapura justru mengalami penurunan.
Lukman Leong, seorang analis pasar uang, memprediksi bahwa rupiah akan terus menguat terhadap dolar AS. Hal tersebut dikarenakan oleh penurunan imbal hasil obligasi AS yang memberikan tekanan pada dolar. Berdasarkan analisisnya, Leong memproyeksikan bahwa nilai tukar rupiah akan bergerak dalam rentang Rp15.800 hingga Rp15.900 per dolar AS pada hari ini.