Jakarta – Pada pagi hari Selasa, 12 November, nilai tukar rupiah terpantau berada di level Rp15.745 per dolar AS. Angka ini mencerminkan pelemahan sebesar 0,35 persen dibandingkan posisi pada awal pekan sebelumnya. Fenomena ini tidak hanya dialami oleh rupiah, tetapi juga oleh sejumlah mata uang di kawasan Asia lainnya yang turut melemah terhadap dolar AS.
Mata uang seperti baht Thailand, yuan Tiongkok, peso Filipina, won Korea, dan yen Jepang juga mengalami pelemahan. Kondisi ini menandakan adanya tekanan yang cukup signifikan di pasar mata uang Asia, yang sebagian besar dipengaruhi oleh dinamika global dan sentimen pasar terhadap dolar AS.
Lukman Leong, seorang pengamat komoditas dan mata uang, menjelaskan bahwa pergerakan rupiah pada pagi ini dipengaruhi oleh penguatan dolar AS. Penguatan ini dipicu oleh kekhawatiran investor terkait terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.
Lukman memperkirakan bahwa dengan sentimen yang ada, nilai tukar rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp15.650 hingga Rp15.800.