Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tercatat berada di level Rp15.467 per dolar AS pada Senin (9/9) pagi. Mata uang Garuda mengalami pelemahan sebesar 90 poin atau 0,59 persen dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya.
Tidak hanya rupiah, mata uang di kawasan Asia juga menunjukkan tren pelemahan. Baht Thailand, peso Filipina, won Korea Selatan, dolar Hong Kong, dan dolar Singapura semuanya berada di zona merah. Yen Jepang dan yuan China juga mengalami penurunan pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Meskipun mengalami pelemahan, Analis Pasar Lukman Leong memperkirakan bahwa rupiah akan menguat kembali. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran investor terhadap potensi lonjakan inflasi setelah data tenaga kerja dirilis.
Selain itu, pergerakan rupiah juga didukung oleh penantian investor terhadap data inflasi China dan data survei konsumen Indonesia yang akan dirilis hari ini. Kedua data ini diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai kondisi ekonomi di kedua negara tersebut.
Hari ini, Lukman memperkirakan bahwa rupiah akan bergerak di rentang Rp15.400 per dolar AS hingga Rp15.500 per dolar AS. Rentang ini menunjukkan adanya potensi penguatan meskipun kondisi pasar masih penuh dengan ketidakpastian.