Jakarta – Rusia dan Ukraina telah melaksanakan pertukaran besar-besaran terhadap 206 tahanan, dengan masing-masing pihak menukar 103 orang tahanannya. Pertukaran ini terjadi pada Sabtu (14/9) dan dimediasi oleh Uni Emirat Arab (UEA), seperti dilaporkan oleh Reuters, Minggu (15/9/2024).
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, mengapresiasi proses pembebasan para tahanan tersebut, yang sebagian besar adalah hasil dari serangan pasukan Ukraina ke Rusia baru-baru ini. Dari 103 warga Ukraina yang dibebaskan, 82 di antaranya adalah tentara dan prajurit, serta 21 perwira, yang telah ditahan sejak bulan-bulan awal perang.
Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa 103 tentara Rusia yang ditukar telah ditawan di wilayah perbatasan Kursk, tempat pasukan Ukraina melancarkan serangan mendadak pada bulan Agustus. Dalam pidatonya, Presiden Zelenskiy berterima kasih kepada pasukan tempurnya atas keberanian mereka dan tim yang menangani konflik tersebut.
Zelenskiy juga mengunggah foto-foto prajurit yang mengenakan bendera nasional biru dan kuning, saling berpelukan, berbicara melalui telepon seluler, dan berpose untuk foto bersama di lokasi yang dirahasiakan. Dia menyebutkan bahwa mereka yang dibebaskan termasuk tentara yang berjuang mempertahankan kota Mariupol, termasuk Brigade Azov, yang ikut dalam perjuangan mempertahankan pelabuhan selama tiga bulan pada tahun 2022.
Sebuah kantor berita UEA menjelaskan bahwa pertukaran tersebut dimediasi oleh UEA. Ini merupakan mediasi kedelapan yang dilakukan negara tersebut sejak awal tahun 2024. Mediasi ini menunjukkan peran penting UEA dalam upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
Moskow dan Kyiv sudah sering bertukar tahanan sejak invasi Rusia pada bulan Februari 2022. Pertukaran pada hari Sabtu ini merupakan yang ketiga kalinya sejak Ukraina memulai serangan lintas batas ke wilayah Kursk Rusia pada awal Agustus. Para pejabat Ukraina sebelumnya mengatakan bahwa pasukan Kyiv telah menangkap sedikitnya 600 tentara Rusia selama serangan tersebut, dan hal ini akan membantu mereka mengamankan kembalinya warga Ukraina yang ditangkap.