/

Rusia Siap Balas Dendam: Rudal AS Jadi Target Utama!

1 min read

Moskow – Konflik antara Rusia dan Ukraina kian memanas, dengan Rusia bersumpah untuk membalas setelah Ukraina meluncurkan rudal buatan Amerika Serikat ke wilayahnya. Situasi ini semakin memperkeruh hubungan kedua negara yang telah lama bersitegang.

Rusia mengklaim bahwa sistem pertahanan udaranya berhasil menembak jatuh delapan rudal ATACMS buatan AS yang diluncurkan oleh Ukraina. Rudal ini, yang memiliki jangkauan hingga 300 kilometer, dianggap oleh Rusia sebagai eskalasi besar dalam perang yang sedang berlangsung. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa tindakan ini tidak akan dibiarkan tanpa balasan.

Menurut laporan CNN pada Minggu (5/1/2025), selain rudal, Rusia juga mengklaim telah menembak jatuh 72 pesawat udara tak berawak (UAV) atau drone Ukraina. Beberapa drone tersebut dihancurkan di wilayah Leningrad dan satu di Kursk, lokasi di mana Ukraina melancarkan serangan mendadak pada akhir musim panas lalu. Serangan ini menambah ketegangan di perbatasan kedua negara.

Berita Lainnya  Keterlibatan Tentara Korea Utara di Perbatasan Kursk: Sorotan Dunia!

Presiden AS Joe Biden, yang akan segera lengser, sebelumnya telah menyetujui penggunaan rudal ATACMS oleh Ukraina. Keputusan ini diambil sebagai tanggapan atas tindakan Rusia yang memperluas konflik dengan mengerahkan pasukan Korea Utara. Sebagai balasan, Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan menggunakan rudal balistik baru berkemampuan nuklir, ‘Oreshnik’, untuk menanggapi serangan Ukraina.

Bulan lalu, Putin mengisyaratkan bahwa rudal ‘Oreshnik’ dapat ditembakkan ke ibu kota Ukraina, Kyiv. Peluncuran senjata eksperimental ini pertama kali dilakukan dengan menargetkan wilayah Dnipro Ukraina pada 21 November 2024. Langkah ini menunjukkan kesiapan Rusia untuk meningkatkan intensitas konflik jika diperlukan.

Kantor berita TASS melaporkan bahwa serangan drone dari Ukraina mengakibatkan pembatasan sementara di Bandara St. Petersburg. Gubernur Leningrad, Aleksandr Drozdenko, melalui Telegram menyatakan bahwa pada 4 Januari jumlah UAV yang berhasil dihancurkan mencapai rekor tertinggi, dengan empat unit ditembak jatuh di wilayahnya.

Berita Lainnya  Fadli Zon & Giring: Duet Tak Terduga untuk Kebangkitan Budaya Bangsa!

Pejabat keamanan Ukraina, Andrii Kovalenko, mengungkapkan bahwa pelabuhan di Leningrad menjadi target serangan karena dianggap sebagai elemen vital bagi ekonomi dan militer Rusia. Di sisi lain, Rusia melancarkan serangan 81 drone ke Ukraina antara Jumat dan Sabtu malam, termasuk drone Shahed buatan Iran.

Sebanyak 34 drone, termasuk Shahed, berhasil ditembak jatuh, namun tetap mengakibatkan kerusakan di wilayah Chernihiv dan Sumy. Memasuki tahun 2025, posisi Ukraina dianggap kurang menguntungkan, sementara Rusia mengklaim kemajuan di garis depan timur, termasuk penguasaan desa Nadiya di wilayah Luhansk.

Di tengah situasi yang semakin tegang, Ukraina juga khawatir dengan pemerintahan Presiden AS terpilih, Donald Trump, yang diprediksi akan memangkas bantuan militer. Trump sendiri telah berjanji untuk mengakhiri konflik tersebut, namun langkah-langkah konkret yang akan diambil masih menjadi tanda tanya.

Berita Terbaru

Mengenai Kami

Haluan.co adalah bagian dari Haluan Media Group yang memiliki visi untuk mencerdaskan generasi muda Indonesia melalui sajian berita yang aktual dan dapat dipercaya

Alamat
Jalan Kebon Kacang XXIX Nomor 02,
Tanah Abang, Jakarta Pusat
—–
Lantai IV Basko Grandmall,
Jl. Prof. Hamka Kota Padang –
Sumatera Barat

 0813-4308-8869
 [email protected]

Copyright 2023. All rights reserved.
Haluan Media GroupÂ