Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam sebesar 69,44 poin atau 0,94 persen, menutup perdagangan di level 7.324 pada Jumat (13/12) lalu. Penurunan ini mencerminkan dinamika pasar yang bergejolak, dengan total transaksi mencapai Rp12,92 triliun dan volume perdagangan sebanyak 18,08 miliar saham.
Selama sepekan terakhir, IHSG menunjukkan performa yang bervariasi. Indeks ini berhasil menguat dalam tiga sesi perdagangan, namun melemah dalam dua sesi lainnya, mengakibatkan penurunan keseluruhan sebesar 0,79 persen. Kondisi ini menunjukkan adanya ketidakpastian di kalangan investor, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan internal.
Oktavianus Audi, Vice President Marketing, Strategy and Planning di Kiwoom Sekuritas Indonesia, memproyeksikan bahwa IHSG akan mengalami pelemahan terbatas dalam sepekan ke depan. Ia memperkirakan indeks akan bergerak dalam rentang support 7.174 dan resistance 7.550. Audi juga menyoroti sikap wait and see pasar di tengah pelemahan nilai tukar rupiah dan potensi kebijakan moneter dari Bank Indonesia (BI).
Audi merekomendasikan beberapa saham berdasarkan analisis teknikal. Saham ISAT disarankan untuk trading dengan rentang harga support di 2.520 dan resistance di 2.840. Sementara itu, saham ICBP direkomendasikan untuk speculative buy dengan level support 11.450 dan resistance 12.400.
Branch Manager JUC GoCuan Semarang, Peter Susilo, memprediksi bahwa IHSG akan bergerak konsolidatif dan mencari peluang rebound dalam sepekan ke depan. Ia memperkirakan indeks akan bergerak di level support 7.041 dan resistance 7.531. Susilo juga menyoroti sentimen positif dari cadangan devisa yang masih kuat, meskipun dihadapkan pada tantangan capital outflow sebesar Rp5,13 triliun.
Selain faktor domestik, IHSG juga dipengaruhi oleh sentimen eksternal, terutama dari data perdagangan Tiongkok yang menunjukkan pelemahan ekspor dan penurunan impor. Kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi Tiongkok yang masih berlanjut turut membebani pasar saham Indonesia.
Peter Susilo merekomendasikan empat saham yang berpotensi memberikan keuntungan. Pertama, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang diperkirakan bergerak di kisaran 4.450-4.600. Kedua, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang diprediksi dapat menguat hingga level 5.950. Ketiga, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan potensi pergerakan di 10.200 hingga 10.400. Terakhir, saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang diprediksi dapat mencapai posisi 12.200 pekan ini.