Jakarta – Aktris ternama Sandra Dewi melayangkan protes keras terhadap Kejaksaan Agung yang telah menyita 88 tas mewah sebagai barang bukti dalam kasus korupsi tata niaga timah yang melibatkan suaminya, Harvey Moeis, di wilayah IUP PT Timah Tbk periode 2015-2022.
Kuasa hukum Harvey Moeis, Harris Arthur Hedar, menjelaskan bahwa Sandra Dewi merasa sangat keberatan karena tas-tas mewah yang disita tersebut adalah milik pribadi Sandra dan tidak ada kaitannya dengan kasus korupsi yang sedang diselidiki.
Harris menegaskan bahwa seluruh tas yang disita oleh penyidik dibeli langsung oleh Sandra Dewi dari hasil kerja kerasnya sendiri. Pernyataan ini juga telah disampaikan oleh Sandra Dewi kepada penyidik sebagai bentuk klarifikasi.
Meskipun merasa keberatan, Harris menyatakan bahwa kliennya tetap bersikap kooperatif dan mempersilakan penyidik untuk menyita tas-tas tersebut sebagai barang bukti dalam kasus korupsi timah. Harris yakin bahwa mereka dapat membuktikan bahwa tidak ada aliran dana korupsi yang digunakan dalam pembelian 88 tas mewah tersebut.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar, menyatakan bahwa pihaknya tidak mempersoalkan keberatan yang diajukan oleh Sandra Dewi. Kejaksaan Agung telah melimpahkan seluruh barang bukti yang disita dari tersangka Harvey Moeis kepada Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
Harli menjelaskan bahwa salah satu barang bukti yang dilimpahkan adalah 11 tanah dan bangunan milik Harvey Moeis yang tersebar di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Tangerang. Selain itu, penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus juga menyerahkan 88 unit tas mewah, 141 unit perhiasan, logam mulia, hingga uang tunai miliaran rupiah.
Tidak hanya itu, Kejaksaan Agung juga melimpahkan delapan unit mobil mewah milik Harvey Moeis yang terdiri dari dua unit Ferrari, satu Mercedes Benz AMG SLG GT, satu Porsche, satu Rolls Royce Cullinan, satu Mini Cooper, satu Lexus RX300, dan satu Vellfire 2.5G.
