Jakarta – TNI Angkatan Darat (AD) menegaskan bahwa proses seleksi calon taruna akademi militer (Akmil) tidak dipungut biaya sama sekali. Pernyataan ini disampaikan sebagai respons terhadap sebuah artikel di media sosial yang menyebutkan adanya biaya masuk Akmil.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Kristomei Sianturi menegaskan bahwa informasi dalam artikel tersebut tidak benar dan menyesatkan.
Kristomei menjelaskan bahwa setelah dinyatakan lulus menjadi Taruna Akmil, seluruh biaya pendidikan akan ditanggung penuh oleh negara. “Selain gratis, proses seleksi juga dilakukan secara adil dan transparan,” tambahnya.
TNI AD, menurut Kristomei, sangat menjunjung tinggi prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses penerimaan prajuritnya. “Pernyataan tentang tidak adanya pungutan biaya pendaftaran maupun pendidikan, serta biaya 100 persen ditanggung oleh negara, telah tercantum pada situs resmi TNI maupun sosialisasi penerimaan Taruna,” jelasnya.
TNI AD berkomitmen untuk menindak tegas setiap informasi menyesatkan yang beredar di masyarakat. “Kami akan mengambil langkah hukum yang diperlukan untuk menjaga integritas dan kepercayaan publik terhadap institusi TNI AD,” tegas Kristomei.
Proses seleksi calon taruna Akmil dilakukan dengan sangat ketat dan transparan. “Kami memastikan bahwa setiap calon taruna yang lolos seleksi adalah mereka yang benar-benar memenuhi kriteria dan standar yang telah ditetapkan,” kata Kristomei.
Untuk menghindari kesalahpahaman, TNI AD terus melakukan sosialisasi dan memberikan informasi resmi melalui berbagai saluran komunikasi. “Kami mengimbau masyarakat untuk selalu merujuk pada sumber informasi resmi dari TNI AD,” ujar Kristomei.
TNI AD berkomitmen untuk memberikan pendidikan militer yang berkualitas tanpa membebani calon taruna dengan biaya apapun. “Ini adalah bagian dari upaya kami untuk mencetak prajurit yang profesional dan berintegritas,” tutup Kristomei.