Seni Jadi Pilar Pendidikan Karakter, Cegah Kekerasan Sejak Dini

Yuliana Adha
2 Min Read

HALUAN.CO – Pendidikan karakter bukan sekadar hafalan nilai moral, melainkan proses internalisasi nilai seperti empati, tanggung jawab, dan keberanian untuk bertindak adil.

Dalam hal ini, seni memegang peranan vital. Lewat berbagai bentuknya, seni menjadi sarana anak untuk memahami diri, menghargai perbedaan, dan belajar menjadi manusia yang peduli.

Pemikiran Nel Noddings tentang etika kepedulian menjadi dasar penting.

Ia menekankan bahwa kepedulian tumbuh dari relasi yang saling membuka dan saling mendengarkan.

Kegiatan seni bersama seperti kolase, teater, atau musik menumbuhkan sikap empati karena anak diajak memahami gagasan teman dan merespons secara bijak.

Proses ini membangun karakter anak yang kuat dalam menolak kekerasan dan agresivitas.

UNESCO juga menegaskan manfaat besar pendidikan seni. Kegiatan seni seperti membuat mural tentang keberagaman atau menari dalam kelompok budaya yang berbeda secara langsung mengasah empati dan toleransi anak.

Berita Lainnya  Bersiaplah! Inflasi Pendidikan Juli 2024 Bisa Mengejutkan!

Data UNESCO memperlihatkan bahwa anak yang terlibat dalam seni lebih aktif dalam kegiatan sosial dan menunjukkan perilaku saling menghormati.

Penelitian yang dilakukan Cabedo‐Mas, Nethsinghe, dan Forrest (2017) di Australia dan Spanyol menguatkan fakta ini.

Sekolah yang menerapkan kurikulum seni sebagai bagian dari pembelajaran karakter mengalami penurunan kasus perundungan dan peningkatan solidaritas siswa.

Namun di Indonesia, tantangan kekerasan terhadap anak masih tinggi.

Berdasarkan Survei Nasional SNPHAR 2024, lebih dari setengah anak usia sekolah pernah mengalami kekerasan fisik, emosional, atau seksual.

Kondisi ini membutuhkan langkah proaktif, bukan hanya berupa penanganan, tetapi pencegahan melalui pendekatan pendidikan karakter yang menyeluruh dan seni bisa menjadi jalannya.

Kids Biennale Indonesia 2025 yang berlangsung di Galeri Nasional menjadi contoh nyata peran seni dalam pendidikan karakter.

Berita Lainnya  Perantau dari Sumbar Wajib Coba, Ini 4 Rekomendasi Sate Padang Terenak di Jakarta

Dengan tema “Tumbuh Tanpa Takut”, pameran ini menampilkan lebih dari 1.000 karya anak, mulai dari lukisan, instalasi, film, fotografi, hingga pertunjukan wayang.

Karya-karya ini mencerminkan keberanian, solidaritas, dan empati anak terhadap sesama dan lingkungan.

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *