Jakarta – Militer Israel melaporkan bahwa tiga roket diluncurkan dari Jalur Gaza menuju wilayah Israel pada hari Jumat. Serangan ini terjadi setelah serangan udara Israel di Gaza yang menewaskan 16 orang, termasuk beberapa anak-anak. Insiden ini menambah ketegangan yang sudah memanas di wilayah tersebut.
Menurut laporan AFP, Sabtu (4/1/2025), serangan roket ini merupakan bagian dari serangkaian serangan oleh militan di wilayah Palestina yang telah hancur akibat konflik berkepanjangan. Menanggapi serangan ini, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengeluarkan peringatan keras bahwa Israel akan melakukan serangan balasan yang lebih intens jika serangan roket dari Gaza terus berlanjut.
Selama lebih dari 14 bulan, konflik antara Israel dan militan Hamas di Gaza telah berlangsung dengan intensitas yang bervariasi. Meskipun peluncuran roket sempat berkurang, ketegangan kembali meningkat sejak akhir Desember ketika Israel melancarkan serangan darat dan udara besar-besaran di wilayah utara Gaza.
Militer Israel melaporkan bahwa salah satu roket yang diluncurkan pada hari Jumat jatuh di dekat komunitas Nir Am, di ujung timur laut Gaza. Sementara itu, roket lainnya mendarat di daerah yang tidak berpenghuni. Sebelumnya, sirene peringatan sempat berbunyi di dekat Beeri, di seberang Gaza tengah, akibat peluncuran roket dari Gaza. Beruntung, tidak ada korban luka yang dilaporkan dari pihak Israel.
Di sisi lain, di Gaza, petugas tanggap darurat melaporkan bahwa 16 jenazah warga Palestina ditemukan setelah serangan udara Israel. Beberapa korban di antaranya adalah anak-anak. Serangan tersebut terjadi di beberapa lokasi, termasuk kamp pengungsi Maghazi di pusat Kota Gaza dan kota Rafah di selatan. Menurut Mahmud Bassal, juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, beberapa korban tewas akibat serangan dan penembakan di Gaza utara dan tengah, serta dua korban di selatan.
Di lingkungan Zietun, Kota Gaza, tiga anak dilaporkan tewas akibat penembakan Israel. Sementara itu, serangan udara di wilayah selatan Rafah menewaskan dua orang.