Jakarta – Kelompok kriminal melakukan serangan brutal ke desa-desa di Papua Nugini pekan lalu. Informasi ini baru disampaikan oleh Kepolisian Papua Nugini pada Rabu (24/7/2024).
Dalam keterangannya, polisi mengungkapkan bahwa gangster menyerang tiga desa di negara tersebut. Serangan yang dilakukan oleh kelompok kriminal yang terdiri dari orang-orang muda ini menewaskan 26 orang, termasuk 16 anak-anak. Mandi, seorang pejabat kepolisian, menjelaskan bahwa setelah insiden tersebut, gangster kembali melakukan serangan terhadap wanita dan anak-anak, bahkan mengiris para warga dengan parang.
Desa-desa yang diserang terletak di daerah terpencil yang sulit diakses melalui jalan darat. Polisi setempat baru tiba di lokasi pada hari Selasa. Mereka menyatakan akan mencari geng tersebut di sepanjang Sungai Sepik dan memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat.
Banyak dari mereka yang selamat melarikan diri ke semak-semak. Salah satu orang yang selamat dari pembantaian di Tambari dan berhasil sampai di kantor polisi di Angoram mengatakan bahwa semua rumah di desa mereka telah terbakar habis, dan penduduk desa melarikan diri hanya membawa pakaian di punggung mereka.
Mandi menyatakan bahwa polisi belum mengetahui alasan di balik serangan geng tersebut terhadap desa-desa. Ia juga telah meminta tambahan personel polisi untuk menangkap para anggota geng yang masih buron.
Sebelumnya, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Türk, menyatakan dirinya sangat terkejut dengan meletusnya kekerasan mematikan di Papua Nugini. Ia menduga kekerasan tersebut tampaknya merupakan akibat dari perselisihan mengenai kepemilikan tanah dan danau.
Volker Türk juga mendesak pihak berwenang untuk bekerja sama dengan masyarakat yang terkena dampak guna mengatasi permasalahan sengketa lahan dan danau, sehingga dapat mencegah terulangnya kekerasan lebih lanjut.
