Teheran – Pemerintah Iran dengan tegas mengecam serangan udara yang dilakukan oleh Israel di wilayah tengah Suriah, yang mengakibatkan setidaknya 14 orang tewas. Teheran menuduh Tel Aviv, rival lamanya, telah melancarkan “serangan kriminal” di wilayah Suriah.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, juga menyerukan agar para pendukung Israel untuk “berhenti mendukung dan mempersenjatainya”. Pernyataan ini menegaskan sikap Iran yang menentang keras tindakan militer Israel di Suriah.
Laporan dari media pemerintah Suriah pada Senin (9/9) menyebutkan bahwa serangan udara Israel yang terjadi semalam telah menewaskan setidaknya 14 orang di Provinsi Hama. Disebutkan bahwa pertahanan udara di wilayah tersebut berhasil “menembak jatuh beberapa” rudal yang diluncurkan oleh Israel.
Sementara itu, kelompok pemantau perang di Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat “serangan intensif Israel” semalam mencapai setidaknya 18 orang, termasuk delapan petempur Suriah. Selain itu, dilaporkan juga bahwa 32 orang lainnya mengalami luka-luka.
Dalam laporannya, Syrian Observatory menyebutkan bahwa “serangan-serangan Israel menargetkan area penelitian sains di Masyaf” yang berada di Provinsi Hama serta beberapa lokasi lainnya.
Syrian Observatory, yang memiliki jaringan sumber yang luas di dalam wilayah Suriah, menyebutkan bahwa serangan-serangan Tel Aviv menargetkan area-area “di mana kelompok-kelompok pro-Iran dan pakar pengembangan senjata ditempatkan”.
Rami Abdel Rahman, Direktur Syrian Observatory, menyatakan kepada AFP bahwa serangan udara tersebut merupakan “salah satu serangan Israel paling kejam” di Suriah dalam beberapa tahun terakhir.
Militer Israel telah melancarkan ratusan serangan di Suriah sejak dimulainya perang sipil di negara tersebut pada tahun 2011. Rentetan serangan udara Tel Aviv terhadap wilayah Suriah semakin intensif sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.
Israel jarang mengomentari serangan yang dilancarkan militernya terhadap target-target di Suriah. Namun, Tel Aviv berulang kali menegaskan bahwa mereka tidak akan membiarkan Iran, musuh abadinya, untuk memperluas keberadaan pasukannya di negara tersebut.