Jakarta – Otoritas Lebanon melaporkan bahwa 15 orang tewas dalam serangkaian serangan udara terbaru yang dilancarkan oleh Israel pada hari Rabu (25/9). Serangan ini termasuk dua serangan langka di daerah pegunungan yang berada di luar benteng tradisional Hizbullah di wilayah Lebanon selatan dan timur.
Menurut laporan dari kantor berita AFP, Kementerian Kesehatan Lebanon menyatakan bahwa serangan Israel di desa Joun, yang terletak di pegunungan Chouf, tenggara Beirut, ibu kota Lebanon, telah menewaskan empat orang. Selain itu, serangan lainnya di desa Maaysra, sebuah desa mayoritas Syiah di daerah pegunungan yang sebagian besar penduduknya beragama Kristen sekitar 25 kilometer di utara Beirut, menewaskan tiga orang.
Delapan orang lainnya dilaporkan tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan, menurut keterangan dari Kementerian Kesehatan Lebanon. Sebelumnya, seorang pejabat dari keamanan Lebanon menyatakan kepada AFP bahwa “serangan Israel menargetkan sebuah rumah di desa Maaysra”. Seorang warga setempat menyatakan bahwa serangan tersebut menghancurkan sebuah rumah dan sebuah kafe di desanya.
Media resmi Lebanon, National News Agency, melaporkan bahwa “dua roket jatuh di Maaysra”. Militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka sedang melakukan serangan udara “luas” di Lebanon selatan dan Lembah Beqaa di Lebanon timur. Serangan ini dilakukan setelah kelompok Hizbullah menembakkan rudal balistik yang mencapai kota Tel Aviv di Israel tengah, meskipun rudal tersebut berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Israel.
Israel dan Hizbullah hampir setiap hari terlibat dalam pertempuran lintas batas sejak kelompok militan Palestina, Hamas, melancarkan serangan besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober lalu, yang memicu perang di Gaza. Fokus serangan-serangan ari militer Israel telah bergeser tajam dari Gaza ke Lebanon dalam beberapa hari terakhir ini.