Jakarta – Ketegangan di Gaza kembali memuncak setelah serangan terbaru yang dilancarkan oleh militer Israel di kota Jabalia, Gaza utara, serta beberapa kamp pengungsi. Berdasarkan laporan dari Badan Pertahanan Sipil Gaza, setidaknya 30 jiwa melayang dalam serangan tersebut. Informasi ini disampaikan oleh AFP pada Sabtu (12/10/2024), yang menyebutkan bahwa serangan terjadi pada Jumat (11/10) sekitar pukul 21.40 waktu setempat.
Mahmud Bassal, Juru Bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza, mengungkapkan bahwa 12 orang, termasuk wanita dan anak-anak, menjadi korban tewas akibat serangan di Jabalia. Selain itu, Bassal juga melaporkan bahwa 14 orang masih dinyatakan hilang, diduga terperangkap di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan tersebut.
Ahmad al-Kahlut, Direktur Badan Pertahanan Sipil Gaza, menambahkan bahwa sebelum serangan di Jabalia, ada 18 orang yang dilaporkan tewas akibat serangan Israel yang menargetkan delapan sekolah yang berfungsi sebagai kamp pengungsi sementara di Gaza utara. Data yang dikumpulkan dari Bassal dan Kahlut menunjukkan bahwa 110 orang mengalami luka-luka akibat serangan terbaru ini.
Akhir pekan lalu, militer Israel mengumumkan pengepungan di daerah Jabalia dan mengeluarkan perintah evakuasi. Sejak serangan balasan militer Israel terhadap wilayah Palestina setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, sebagian besar wilayah Gaza telah mengalami kehancuran. Israel terus membombardir wilayah Palestina melalui darat, udara, dan laut dalam upaya untuk menghancurkan kelompok militan yang didukung Iran.
Serangan ini telah menyebabkan hampir seluruh penduduk sipil Gaza, yang berjumlah sekitar 2,4 juta orang, harus mengungsi setidaknya sekali dalam setahun terakhir.