Jakarta – Tepi Barat, Palestina, kembali diguncang oleh insiden penembakan yang menargetkan sebuah bus dan kendaraan lain di wilayah tersebut. Kejadian ini berlangsung pada Senin (6/1) waktu setempat, menambah bara dalam ketegangan yang sudah membara di kawasan tersebut.
Layanan darurat, Magen David Adom, melaporkan bahwa dua korban jiwa adalah perempuan. Militer Israel mengonfirmasi bahwa ketiga korban tewas adalah warga negara Israel. Mereka menegaskan bahwa pasukan Israel akan “memburu teroris” yang bertanggung jawab atas serangan di dekat desa Al-Funduq.
Panglima militer Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi, menyatakan dari lokasi serangan bahwa tentara akan meningkatkan “pertempuran intens dan luas” melawan militansi bersenjata di Tepi Barat. Pernyataan ini menunjukkan tekad Israel untuk menindak tegas para pelaku serangan.
Dua wanita yang menjadi korban penembakan berusia 60-an tahun, sementara seorang pria yang juga tewas berusia sekitar 40 tahun. Panglima Angkatan Darat Halevi menyebutkan bahwa pria tersebut adalah seorang petugas polisi. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, telah menginstruksikan militer untuk “bertindak dengan kekuatan” dalam upaya menemukan para penyerang.
Kelompok militan Palestina, Hamas, yang selama ini berkonflik dengan pasukan Israel di Gaza, memuji serangan penembakan di Tepi Barat. Hamas menyatakan bahwa serangan ini merupakan bukti bahwa perlawanan di Tepi Barat belum berakhir.