Haluan.co – BNPB mendukung upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Pemerintah setempat telah menetapkan status siaga darurat dalam menghadapi potensi bencana asap akibat karhutla.
Dukungan tersebut berupa pengerahan satu unit pesawat untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC).
Dalam rapat koordinasi persiapan TMC, Pemerintah Provinsi Kalbar melaksanakan pertemuan secara daring pada Jumat lalu (19/5).
Pertemuan dihadiri perwakilan kementerian dan lembaga, di antaranya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BPBD Provinsi Kalbar, serta Lanud Supadio Pontianak.
Pada rapat koordinasi tersebut Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB Dr. Rustian, S.Si, Apt., M.Kes mengatakan, TMC ini merupakan tindak lanjut dari permintaan kepala daerah setempat.
Gubernur Kalbar telah menetapkan status siaga darurat bencana asap di wilayahnya.
Di samping itu, upaya ini sebagai upaya kesiapsiagaan potensi karhutla yang terjadi di wilayah Provinsi Kalbar.
“Berdasarkan hasil rapat, disimpulkan kegiatan TMC akan dilaksanakan selama 15 hari, mulai tanggal 24 Mei 2023 sampai dengan 7 Juni 2023,” ujar Rustian.
Rustian yang juga ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Sekretaris Utama BNPB mengatakan TMC bertujuan untuk membasahi lahan sehingga kondisi tersebut dapat efektif untuk mencegah karhutla.
“Operasi TMC pembasahan lahan akan efektif apabila dilaksanakan pada periode dimana pertumbuhan awan hujan masih cukup signifikan, maka waktu terbaik yang dapat dilakukan adalah sebelum masuk di periode puncak musim kemarau,” tambah Rustian.
Pesawat untuk TMC tersebut telah tiba di Pontianak pada hari Selasa lalu (23/5).
Sementara itu, kesiapan TMC telah ditinjau Deputi II Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden (KSP), Abetnego Panca Putra Tarigan, S.E., M.Si bersama Danlanud Supadio dan Kasubdit Dukungan Pengerahan Logistik dan Peralatan BNPB. Pihak KSP memberikan apresiasi kepada BNPB yang turut mendukung upaya-upaya penanganan siaga darurat bencana asap akibat karhutla di wilayah Kalimantan Barat.
Pada penerbangan perdana pada hari ini, Kamis (25/5), Pesawat Cesna C-208B dengan reg. PK-SNM tersebut telah melaksanakan satu sorti penerbangan dengan ketinggian 10.500 feet dan melakukan penyemaian awan di utara Kabupaten Ketapang.
Sejauh ini operasi TMC telah menghabiskan bahan semai sebanyak 800 kg.
Dalam pelaksanaan, kegiatan TMC di bawah kendali Bidang Satgas Operasi Udara Satuan Tugas Penanganan Bencana Asap Akibat Karhutla yang berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Kalimantan Barat dan BMKG, serta disupervisi oleh pakar TMC dari BRIN.***