Jakarta – Program vaksinasi nasional Singapura akan menghentikan penggunaan vaksin COVID-19 buatan Sinovac setelah bulan September. Keputusan ini diambil karena otoritas kesehatan setempat belum menerima permohonan pendaftaran penuh untuk vaksin Sinovac.
Kementerian Kesehatan Singapura telah mengumumkan pada Oktober tahun lalu bahwa jika tidak ada permohonan pendaftaran penuh untuk vaksin Sinovac, maka vaksin tersebut tidak akan lagi tersedia dalam program vaksinasi nasional.
Singapura, masih memiliki beberpa vaksin yang tersedia, seperti Pfizer-BioNTech/Comirnaty, Moderna/Spikevax, dan Novavax/Nuvaxovid. Semua vaksin ini telah terdaftar sepenuhnya di otoritas kesehatan setempat dan akan terus disediakan melalui program vaksinasi nasional.
Untuk mendapatkan vaksin, seseorang dapat membuat janji temu di klinik dokter umum atau di poliklinik melalui sistem pemesanan HealthHub. Mereka juga dapat datang langsung ke salah satu dari lima Pusat Pengujian dan Vaksinasi Bersama yang tersebar di seluruh Singapura.
Orang yang berusia 60 tahun ke atas merupakan individu yang rentan secara medis, dan penghuni fasilitas perawatan lanjut usia dianjurkan untuk menerima dosis vaksin tambahan sekitar satu tahun setelah dosis terakhir, tetapi tidak lebih awal dari lima bulan, demikian disampaikan oleh Kementerian Kesehatan.
Vaksi sinovac telah ditambahkan ke program vaksinasi nasional sejak Oktober 2021 sebagai rejimen tiga dosis. Ini adalah vaksin non-mRNA pertama yang disetujui di Singapura. Kementerian Kesehatan kemudian mencatat bahwa ada beberapa orang yang memilih untuk tidak menerima vaksin mRNA karena preferensi pribadi. Pada tahun 2022, vaksin Nuvaxovid dari Novavax, pilihan non-mRNA lainnya, juga tersedia di Singapura.