HALUAN.CO – Tim penyusun buku sejarah Indonesia yang baru menyatakan bahwa Situs Gunung Padang di Jawa Barat akan dimasukkan ke dalam narasi sejarah nasional. Hal ini terungkap dalam proses penyusunan ulang sejarah Indonesia yang kini masih berjalan dan dijadwalkan rampung sebelum 17 Agustus 2025.
Editor utama proyek ini, Profesor Singgih Tri Sulistiyono dari Universitas Diponegoro, menyebutkan bahwa kendati belum ada hasil penelitian yang final, Gunung Padang tetap akan ditulis dalam bab awal sejarah.
“Gunung Padang itu belum konklusif ya, penelitian risetnya masih on going,” ujar Singgih kepada Kompas.com.
Pemaparan soal Gunung Padang dalam buku ini nantinya akan mencakup pandangan yang beragam dari para peneliti arkeologi. Ada pihak yang menduga kuat bahwa struktur tersebut merupakan hasil intervensi manusia masa lampau, namun ada juga yang melihatnya sebagai fenomena geologi alami.
“Ada yang berpendapat bahwa itu memang ada sentuhan budaya manusia, tapi ada yang berpendapat itu masih merupakan kejadian alamiah,” lanjut Singgih.
Gunung Padang berada di Desa Karyamukti, Kabupaten Cianjur, dan mencakup area hampir 292 ribu meter persegi. Lokasi ini pernah disebut sebagai salah satu struktur piramida tertua di dunia.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon juga sempat menyoroti perlunya kerja sama lintas disiplin dan kolaborasi internasional guna mendalami nilai arkeologis situs tersebut.
“Kita masih dalam tahap early stage, tentu kalau kita lakukan riset lebih lanjut terhadap Gunung Padang ini perlu adanya kolaborasi dengan banyak lembaga, pihak dan ahli-ahli diperlukan juga mengundang ahli dari luar untuk melakukan riset megalitik Gunung Padang,” kata Fadli dalam diskusi publik di Jakarta beberapa waktu lalu.