Jakarta – Jaksa Korea Selatan telah menetapkan Presiden Moon Jae In sebagai tersangka dalam kasus penyuapan pada Senin (2/9/2024). Kasus ini bermula dari dugaan bahwa mantan menantu Moon menerima perlakuan istimewa dengan mendapatkan pekerjaan di sebuah maskapai penerbangan.
Pekerjaan yang diterima oleh mantan menantu Moon diduga diberikan sebagai imbalan atas penunjukan pemilik maskapai yang juga seorang politikus untuk menduduki jabatan di pemerintahan. Kasus ini mulai diselidiki oleh Divisi 3 Kantor Kejaksaan Distrik Jeonju empat tahun lalu.
Partai People Power bersama kelompok ormas Justice People melayangkan empat pengaduan terkait perekrutan mantan menantu Moon, Seo, di Thai Eastar Jet, yang telah menceraikan putri Moon. Pengaduan tersebut diajukan antara September 2020 hingga April 2021.
Penyelidikan terfokus pada kemungkinan hubungan antara pekerjaan yang didapat Seo dan penunjukan mantan anggota parlemen Lee Sang-jik sebagai Kepala Badan UKM dan Startup Korea Selatan (KOSME). Pada saat itu, Lee juga merupakan anggota parlemen dari partai Moon, Democratic Party, yang sedang berkuasa. Sementara itu, Partai People Power adalah partai oposisi pemerintah.
Pada September 2020, Partai People Power mengajukan pengaduan dugaan korupsi kepada jaksa terkait pengangkatan Seo sebagai direktur eksekutif Thai Eastar Jet, sebuah maskapai berbiaya rendah yang didirikan oleh Lee. Menurut laporan dari Korea Herald, Lee diangkat menjadi Presiden Badan Usaha Kecil dan Menengah Korea (KOSME) pada Maret 2018, beberapa bulan sebelum Seo bergabung dengan unit Eastar di Thailand pada Juli tahun yang sama.
Pengangkatan Seo menimbulkan kecurigaan karena ia dianggap tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam industri penerbangan, sementara perusahaan tersebut sedang menghadapi kesulitan keuangan. Kondisi ini memunculkan spekulasi adanya campur tangan dari kantor kepresidenan dalam keputusan pengangkatan tersebut, mengingat hubungan antara Lee dan pejabat pemerintah yang berwenang. Tuduhan ini memicu kontroversi di Korea Selatan, menambah tekanan terhadap pemerintah dan institusi terkait untuk memberikan penjelasan lebih lanjut terkait proses pengangkatan dan dugaan keterlibatan politik.
Tuduhan semakin diperkuat setelah jaksa menduga bahwa Presiden Moon dan istrinya menghentikan dukungan finansial terhadap putri mereka, Moon Da Hye, yang merupakan mantan istri Seo setelah diterima bekerja oleh Thai Eastar Jet. Jaksa meyakini jika dukungan finansial benar-benar dihentikan setelah Seo bekerja di Thai Eastar Jet, maka jabatan ini bisa dianggap sebagai suap untuk Moon.
Selama Seo bekerja di maskapai tersebut, ia mendapatkan gaji hingga tunjangan yang banyak termasuk rumah. Jaksa memperkirakan bahwa Seo menerima total 223 juta won (sekitar $166.500) dalam bentuk gaji dan biaya relokasi ke Thailand antara Juli 2018 dan April 2020. Jaksa memandang fasilitas tersebut sebagai suap untuk Moon.
Pada tahun ini Seo telah diperiksa sebanyak tiga kali sebagai saksi, dan secara konsisten mempertahankan haknya untuk tetap diam.