Jakarta: Rektor Universitas Mercu Buana (UMB), Andi Adriansyah, mengungkapkan kekhawatirannya terkait skandal pengangkatan guru besar yang tidak memenuhi syarat. Menurutnya, kasus ini dapat menyebabkan banyak dosen kehilangan motivasi. Hal ini disebabkan oleh adanya kejanggalan dalam proses meraih gelar guru besar.
Andi Adriansyah menegaskan bahwa dosen yang merasa demotivasi adalah mereka yang telah bekerja keras selama ini. Dosen-dosen tersebut telah berusaha mengumpulkan karya dan menunjukkan dedikasi tinggi untuk mencapai gelar guru besar. Namun, dengan adanya skandal ini, semangat mereka bisa tergerus.
Rektor UMB berharap ada penanganan khusus terkait masalah ini. Ia menekankan pentingnya langkah-langkah konkret agar semua dosen tetap memiliki motivasi besar dalam menjalankan tugasnya. Penanganan yang tepat diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan dosen terhadap sistem pengangkatan guru besar.
Dalam kasus ini, sejumlah nama pejabat disebut-sebut masuk dalam daftar yang diduga meraih gelar guru besar dengan cara yang tidak wajar. Hal ini menambah kompleksitas masalah dan menuntut penyelidikan yang mendalam serta transparan.
Kasus skandal pengangkatan guru besar ini menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam proses akademik. Kepercayaan dosen dan masyarakat terhadap institusi pendidikan tinggi harus dijaga dengan memastikan bahwa setiap proses pengangkatan dilakukan sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku.
Untuk mencegah terulangnya kasus serupa, perlu ada langkah-langkah pencegahan yang lebih ketat. Pengawasan yang lebih baik dan sistem evaluasi yang transparan harus diterapkan. Selain itu, perlu ada sanksi tegas bagi pihak-pihak yang terbukti melakukan pelanggaran.