HALUAN.CO – Intensitas hujan tinggi yang melanda Kabupaten Indramayu dalam beberapa hari terakhir menjadi pemicu meluapnya Sungai Asin di Desa Bunder, Kecamatan Widasari.
Pada Selasa (18/11/2025) dini hari, sekitar pukul 03.30 WIB, air mulai merayap ke permukiman warga. Pemerintah desa mencatat sekitar 80 rumah terendam banjir.
Banjir meluas dengan cepat ke tiga RW dan beberapa RT, yakni RT 07/RW 03, RT 05 dan RT 06/RW 02, serta RT 03/RW 01.
Tinggi genangan bervariasi antara 5 hingga 75 cm, dan sekitar 15 rumah mengalami masuknya air setinggi kurang lebih 15 cm.
Sebagian warga memilih mengungsi ke rumah sanak saudara, sementara yang lain tetap bertahan di kediaman masing-masing demi menjaga barang dan memastikan keamanan rumah.
Kosim, petugas dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Indramayu, melaporkan bahwa debit air Sungai Asin masih tergolong tinggi hingga pagi hari.
Informasi ini telah disampaikan ke Dinas Sosial dan BPBD setempat untuk penanganan segera.
Menurut Lurah Desa Bunder, Dede Sulaeman, banjir di desa tersebut sudah menjadi masalah tahunan. Posisi desa yang berada di titik rendah dinilai memperparah risiko saat hujan deras.
BPBD bersama unsur Muspika Kecamatan Widasari telah meninjau lokasi banjir dan mulai mendata warga terdampak. Pendistribusian bantuan logistik sedang diproses.
Warga meminta pemerintah untuk membangun tanggul di sepanjang aliran Sungai Asin, terutama di sisi yang dekat pemukiman.
Kepala desa menegaskan bahwa pembangunan ini sangat krusial agar luapan air tidak terus menerjang rumah penduduk.
Seorang warga lanjut usia, Warji (65), menyampaikan bahwa ia sudah mengalami enam kali banjir besar dalam hidupnya yang menyebabkan air masuk ke dalam rumahnya.
Sampai berita ini diturunkan, petugas dan warga masih terus memantau ketinggian air dan menunggu kondisi hujan di hulu berhenti agar banjir cepat surut.
Warga sangat berharap agar langkah mitigasi nyata segera diambil untuk mencegah bencana berulang.
