Jakarta – Daya beli masyarakat Indonesia tengah menjadi sorotan di tengah terjadinya deflasi selama tiga bulan beruntun serta stagnasi pertumbuhan konsumsi. Namun, di tengah kekhawatiran ini, produk kecantikan, terutama sunscreen, justru mencatatkan penjualan signifikan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,93% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal II-2024. Angka pertumbuhan ini hanya naik tipis dibanding kuartal I-2024 yang sebesar 4,91% secara tahunan (yoy). Jika dibandingkan dengan kuartal II-2023, laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga melambat, di mana pada kuartal II tahun lalu, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,22% (yoy).
Selain itu, indikator yang menggambarkan kondisi daya beli melemah adalah Indeks Keyakinan Konsumen (IKK). BPS mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) sudah mengalami penurunan atau deflasi (month to month/mtm) sepanjang Mei-Juli 2024. Kondisi ini sangat langka terjadi karena deflasi selama tiga bulan beruntun hanya terjadi dua kali dalam 38 tahun terakhir, yakni pada 1999 dan 2020.
Meskipun data menunjukkan daya beli melemah, hal ini tidak mempengaruhi penjualan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) di e-commerce. Pada periode 1 Januari 2023 – 30 Juni 2024, nilai penjualan di Shopee dan Tokopedia mengalami peningkatan sebesar 16,4% pada semester I 2024 dibandingkan semester II 2023, naik ke angka Rp36,7 triliun dari sebelumnya Rp31,5 triliun.
Yang menarik, pertumbuhan produk perawatan & kecantikan menjadi kategori yang paling diminati di FMCG, berkontribusi sebesar 51,1% dari nilai penjualan FMCG. Nilai penjualan produk kecantikan bahkan kini melewati makanan dan minuman. Penjualan produk perawatan & kecantikan konsisten terus berkembang di tiga semester terakhir. Pada Semester I 2023, nilai penjualan kategori perawatan & kecantikan berada di angka Rp12,8 triliun, melonjak di semester II ke angka Rp16,7 triliun, dan pada semester I 2024 kembali meningkat ke Rp18,1 triliun.
Nilai tersebut memposisikan kategori perawatan & kecantikan sebagai kategori yang paling diminati di FMCG, berkontribusi sebesar 51,1% dari nilai penjualan FMCG. Nilai penjualannya lebih tinggi dibandingkan kategori makanan & minuman yang tercatat Rp8,3 triliun atau 23,4%, kategori kesehatan Rp5,5 triliun atau 15,5%, dan kategori ibu & bayi dengan nilai penjualan Rp3,5 triliun atau 10%.
Produk kecantikan yang bertumbuh paling pesat adalah sunscreen. Nilai penjualannya melesat dari Rp530 miliar di semester II 2023 ke angka Rp914 miliar atau hampir Rp1 triliun di semester I 2024, melonjak 72,27%. Menurut penjelasan Hanindia Narendrata, peningkatan ini pada awalnya disebabkan oleh ramainya berita Heatwave pada periode September & Oktober 2023 lalu. Kemudian, secara bertahap influencer dan dokter kecantikan mengedukasi pentingnya penggunaan sunscreen, sehingga peningkatan tersebut berlanjut di 2024.
Tidak kalah menarik, pada paparan Indonesia Best Selling Brands in E-commerce Market 2024, Hanindia juga menjelaskan bahwa paket kecantikan menjadi kategori produk yang memiliki nilai penjualan paling besar di kategori perawatan & kecantikan. Paket kecantikan yang paling laris adalah produk brightening atau pencerah wajah.