HALUAN.CO – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis survei elektabilitas calon Presiden (Capres) pada Pemilu 2024. Dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mencapai 38 persen, disusul Gubernur Jateng Ganjar Pranowo 34,2 persen dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 18,9 persen.
“Jadi trennya tidak berubah. Anies Baswedan tren penurunannya belum berhenti sejak awal 2023, sementara Prabowo keunggulannya sedikit lebih tinggi tetapi masih kisaran margin of error dengan Ganjar Pranowo,” kata peneliti utama Indikator Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers secara virtual, Minggu, (4/6/2023) siang.
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade yang menjadi salah satu narasumber menyebutkan, survei Indikator sebagai potret terbaru di akhir Mei 2023. “Kami mengucapkan Alhamdulillah. Kami bersyukur bahwa survei pak Prabowo dalam tiga bulan terakhir naik terus. Kalau kita bersyukur, nikmat akan bertambah, mudah-mudahan terus bertambah angkanya,” kata anggota DPR RI asal Sumbar ini.
Namun, Andre Rosiade mengatakan, sesuai pesan Prabowo kepada kader Partai Gerindra, meski survei unggul, untuk tidak boleh jumawa, sombong dan angkuh. Bahkan, seharusnya hasil-hasil survei yang menyatakan Prabowo unggul, jadi pelecut semangat pendukung. Suvei positif dan tren positif dijadikan semangat, agar bekerja lebih keras lagi.
“Kader diminta lebih turun lagi ke masyarakat, hadir dan menjadi solusi. Ini yang telah Gerinda lakukan terus sejak Oktober 2022 lalu. Saat pak Prabowo masih nomor tiga. Struktur diperkuat, kader turun dan pendukung aktif secara organik di medsos. Alhamdulillah hasilnya menunjukkan tren positif. Untuk itu akan terus ditingkatkan,” kata ketua DPD Partai Gerindra Sumbar ini.
Yang menarik adalah, kata Andre dalam acara yang juga dihadiri Ketua DPP PDIP Bima Aria, Wakil Ketua Umum DPP PAN Yandri dan pengamat politik Effendi Gazali dengan moderator Rizka Halida, selain evaluasi dan kerja keras, tentu ada beberapa hal yang menyebabkan kenaikan itu. Apalagi melihat masyarakat menilai Prabowo sebagai sosok yang dibutuhkan untuk memimpin Indonesia tahun 2024.
“Karena bersama Presiden Jokowi telah memberikan legacy yang terbaik untuk bangsa. Setelah panas pada Pilpres 2019, Prabowo dan Jokowi melakukan rekonsiliasi dan bersama-sama membangun Indonesia. Ini adalah modal bagi pak Jokowi menghadapi pandemi Covid-19. Bahkan WHO dan berbagai negara memuji Indonesia sebagai salah satu negara yang baik menghadapi pandemi,” kata ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Kata Andre, di tengah krisis yang menghantam seluruh dunia, bahkan ketidakpastian setelah perang Rusia vs Ukrania dan memanasnya dua Korea, serta China dan Taiwan, Indonesia butuh pemimpin kuat. “Ini yang membuat survei pak Prabowo unggul di Gen Z atau anak-anak muda. Pak Prabowo dianggap kuat dan bisa menjadi pelindung dan pemberi rasa kepastian,” katanya.
Andre juga mengakui, dari survei Indikator terlihat, adanya kecenderungan peningkatan dukungan ke Prabowo dari pendukung Jokowi-Makruf Amin. Kalau dulu mereka memilih Ganjar mencapai 60-an persen, hari ini tinggal 50 persen saja. Bahkan sudah sampai 27 persen yang mendukung Prabowo.
“Ini menunjukkan keloyalan dan ketulusan pak Prabowo perlahan tapi pasti mulai membuahkan hasil. Masyarakat sadar bagaimana Prabowo bekerja keras membantu Jokowi. Apalagi 80 persen masyarakat puas dengan kinerja Jokowi. Dan mayoritas masyarakat sudah sadar bahwa persatuan Prabowo dan Kokowi adalah pilihan paling tepat, objektif dan rasional untuk kebaikan Indonesia. Bahkan rekonsiliasi ini ditiru habis Malaysia. Bagaimana Anwar Ibrahim mengadopsi Jokowi-Prabowo,” katanya.
Yang jelas, kata Andre, survei indikator menambah semangat. Akan jadi bahan dan kajian untuk bekerja lebih keras lagi. “Untuk Sumbar kami juga yakin pak Prabowo akan terus naik, meski Anies Baswedan juga sempat punya nama. Kami juga yakin, Gerindra akan lebih naik lagi dan kembali menang di Sumbar dan mencatat sejarah,” kata Andre.
Diketahui, survei ini digelar pada 26-30 Mei 2023 terhadap 1.230 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Burhanuddin menyebut berdasarkan hasil survei, bila Anies tidak mendapat tiket Pilpres 2024, pendukungnya akan lari ke Prabowo. Hal itu menjadi kabar baik untuk Prabowo.
“Kalau Anies tidak dapat kendaraan untuk maju 2024 itu pendukungnya lebih banyak lari ke Pak Prabowo. Pak Prabowo langsung nambah. Jadi kalau Anies tidak maju kabar baik banget buat Pak Prabowo,” kata Burhanuddin yang menyebut elektabilitas simulasinya Prabowo Subianto 47,6 persen, Ganjar Pranowo 36,1 persen, Airlangga Hartarto 3,5 persen dan tidak tahu dan tidak menjawab 12,9 persen. (*)