Jakarta – Dalam pusaran kontroversi, Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Suswono, mengeluarkan permohonan maaf terkait pernyataannya yang menyarankan agar janda kaya menikahi pemuda pengangguran. Ucapan ini telah memicu polemik di tengah masyarakat, menimbulkan beragam reaksi dan diskusi publik yang hangat.
Suswono menjelaskan bahwa pernyataan tersebut dilontarkan dalam suasana bercanda, sebagai respons atas celetukan salah satu warga dalam sebuah acara sosialisasi. Ia menegaskan bahwa tidak ada maksud sedikit pun untuk menyinggung pihak manapun, termasuk janda dan Rasulullah SAW.
Lebih lanjut, Suswono menekankan bahwa perbincangan yang menimbulkan polemik ini bukanlah bagian dari program RIDO yang sedang dijalankannya. Ia menyadari pentingnya berhati-hati dalam berkomunikasi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.
Pernyataan Suswono yang sempat viral ini mendapat berbagai tanggapan dari publik. Salah satu organisasi yang memberikan klarifikasi adalah PP Muhammadiyah. Mereka meluruskan bahwa pandangan yang menyebut Nabi Muhammad SAW sebagai pengangguran sebelum menikah dengan Khadijah adalah keliru. Muhammadiyah menjelaskan bahwa Nabi Muhammad telah bekerja sebagai penggembala domba sebelum menikah.
Muhammadiyah juga menegaskan bahwa pernikahan antara Nabi Muhammad dan Khadijah bukanlah pernikahan biasa. Sebaliknya, pernikahan tersebut merupakan pilar penting sebelum masa kenabian Nabi Muhammad dimulai. Pernikahan ini memiliki makna yang mendalam dan berperan signifikan dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad.