Jakarta – Menteri Pertahanan Taiwan, Wellington Koo, menegaskan bahwa jika China benar-benar memblokade Taiwan, hal tersebut sama saja dengan mengobarkan perang terhadap Taipei. Pernyataan ini disampaikan Koo kepada wartawan di parlemen, menyoroti latihan militer “Joint Sword-2024B” yang digelar China pekan lalu. Menurut Koo, latihan tersebut saat ini hanya bersifat simulasi militer karena tidak ada larangan terbang atau berlayar yang diberlakukan terhadap Taiwan.
Koo menjelaskan bahwa latihan dan simulasi perang berbeda dengan blokade. Jika setelah latihan ini China melarang pesawat dan kapal memasuki wilayah Taiwan, maka itu berarti China benar-benar memulai perang. Blokade semacam itu akan memiliki dampak luas terhadap komunitas internasional, mengingat seperlima dari pengiriman global melewati Selat Taiwan.
Pada hari Senin (14/10/2024) pekan lalu, China telah menggelar latihan militer besar-besaran dengan mengerahkan jet tempur, pesawat tidak berawak, kapal perang, dan kapal penjaga pantai. Latihan ini disebut sebagai simulasi untuk mengepung Taiwan. Meskipun hanya berlangsung satu hari, aktivitas militer China di kawasan tersebut masih terus berlanjut.
Pada Rabu, Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan bahwa sekelompok kapal induk China berlayar di Selat Taiwan menuju arah utara setelah melewati perairan dekat kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan. Menurut Kementerian Pertahanan Taiwan, kapal-kapal tersebut dipimpin oleh Liaoning, kapal induk tertua China yang juga dikerahkan dalam simulasi perang pekan lalu. Kapal-kapal induk ini terlihat berada di sekitar Taiwan sejak Selasa (22/10) malam.
Hingga saat ini, Kementerian Pertahanan China belum memberikan komentar resmi terkait situasi ini. Selama lima tahun terakhir, China terus menggelar aktivitas militer di sekitar Taiwan. China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, sementara Taiwan berpendapat sebaliknya dan berkeinginan untuk merdeka. Nyaris setiap hari, militer China beraktivitas di sekitar Taiwan, termasuk melakukan simulasi perang, yang bertujuan untuk menakut-nakuti Taiwan.