HALUAN.CO – BMKG memastikan bahwa wilayah Gorontalo tidak terdampak tsunami meskipun sebelumnya terjadi gempa besar berkekuatan M 8,7 di Kamchatka, Rusia, yang menyebabkan gelombang laut di beberapa daerah Indonesia.
Dalam konferensi pers virtual yang digelar Rabu (30/7/2025), Kepala Pusat Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, menyampaikan bahwa tidak ada anomali muka laut di Gorontalo, menandakan nihilnya aktivitas tsunami.
Ia mengungkapkan bahwa hasil pemantauan alat tsunami gauge menunjukkan bahwa ketinggian gelombang di delapan titik berbeda sangat rendah, jauh di bawah prediksi awal.
Jayapura dan beberapa wilayah lain seperti Sorong, Sarmi, dan Sausapor mencatat gelombang setinggi 20 cm. Di Halmahera Tengah hanya 6 cm, sementara di Morotai 8 cm dan Talaud 5 cm.
Peringatan Belum Dicabut, Pantauan Terus Berjalan
Meski waktu prakiraan tsunami di Gorontalo telah lewat pukul 16.39 WITA, BMKG belum mencabut peringatan dini. Kepala Stasiun Geofisika Gorontalo, Andri Wijaya Bidang, menyebut belum ada tanda-tanda tsunami di wilayah tersebut.
Ikhwanu Shoffa dari Stasiun Geofisika menambahkan bahwa status peringatan saat ini masih berada di level PDT3 atau pemutakhiran informasi wilayah terdampak.
Seluruh aktivitas pemantauan terus dilakukan secara intensif sambil menunggu keputusan resmi dari pusat.
Tsunami setinggi 20 cm sendiri tercatat telah mencapai Apre, Papua, pada pukul 16.45 WIT.
Semua data dianalisis menggunakan model komputasi berdasarkan parameter gempa, dan penutupan peringatan hanya dapat dilakukan oleh BMKG pusat.